Home

Rabu, 29 Desember 2010

... Logo Kabupaten Kapuas ...

... Logo Kabupaten Kapuas ...
Ibukota Kuala Kapuas
Logo Vector Pemkab Kapuas (Downlod.cdr)



Arti logo Kabupaten Kapuas

MATERI LAMBANG  DAERAH
  1. Dasar Lambang berwarna hijau tua.
  2. Bahtera BANAMA TINGANG berwarna hitam.
  3. Kepala burung menghadap ke kanan.
  4. Perisai/telabang berwarna merah putih.
  5. Bintang Pancasila dengan warna kuning emas.
  6. Tikar anyaman rotan berwarna kuning.
  7. Lukisan gelombang masing-masing berwarna biru laut.
  8. Untaian padi berwarna kuning emas.
  9. Bunga kapas berwarna kuning emas.
  10. Pita pengait berwarna kuning emas.

ARTI MATERI LAMBANG

a. warna dasar berwarna hijau tua, berarti keadaan alam daerah yang berupa hutan belantara berbagai macam tumbuhan lainnya yang bermanfaat bagi penduduk.

b. Bahtera burung tingang, melambangkan pemerintah daerah yang kokoh, kuat, bijaksana dan berwibawa.

c. Bahtera burung menghadap kekanan, melambangkan negara hukum, keadilan dan kebenaran serta kejujuran yang berlaku dalam pemerintahan kapuas.

d. Perisai berwarna merah putih, melambangkan kebudayaan yang berkepribadikan khas Indonesia.

e. Bintang pancasila berwarna kuning emas, melambangkan pemerintahan yang berdasarkan pada pancasila dan dalam satu wadah yaitu negara kesatuan republik indonesia.

f. Tikar anyaman rotan, merupakan kerajinan tangan dan sekaligus melambangkan kebudayaan daerah.

g. Tiga gelombang, melambangkan tiga sungai besar yang mengalir di kabupatan kapuas yang merupakan urat nadi penghidupan dan perekonomian masyarakat dan merupakan sumber rezeki yang murah dan abadi.

ARTI DAN MAKNA TULISAN “TINGANG MENTENG PANUNJUNG TARUNG”
Tekad bersama (TINGANG MENTENG) berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat mengangkat harkat dan martabat secara berkelanjutan (PANUNJUNG TARUNG) seluruh komponen masyarakat kabupaten kapuas

Senin, 27 Desember 2010

... Logo Kabupaten Katingan ...

... Logo Kabupaten Katingan ...
Ibukota Kasongan
Logo Vector Pemkab Katingan (Downlod.cdr)

Arti Logo Kabupaten Katingan

Lambang Daerah berbentuk Tameng (Perisai) dengan lima sisi yang bermakna kemampuan untuk menangkis dan bertahan terhadap serangan musuh, juga melambangkan jiwa kepahlawanan untuk mempertahankan dan meneruskan cita-cita Prokiamasi Kemerdekaan bertandaskan Pancasila.
Warna mempunyai arti sebagai berikut:
  • Warna Merah dan Merah hati meLambangkan keberanian dan jiwa kepahiawanan atau semangat juang untuk kemajuan daerah.
  • Warna Putih melambangkan kesucian dan kejujuran.
  • Warna Hitam melambangkan kekuatan, keteguhan dan keadilan.
  • Warna Kuning dan Kuning Tua melambangkan kejayaan, kebesaran dan keluhuran.
  • Warna Hijau dan Hijau Muda melambangkan kesuburan yang menjadi sumber kemakmuran.
  • Warna Abu-abu melambangkan kesetiaan dan kejujuran.

Unsur - unsur yang terdapat pada Lambang Daerah:
Tutisan Kabupaten Katingan adalah nama Kabupaten Katingan yang terbentuk berdasarkan UU
No : 5 Tahun 2002
Tulisan Penyang Hinje Simpei merupakan Motto Daerah
  • Penyang : Semangat, iLmu, iman, Kekuatan.
  • Hinje : Bersatu, bermusyawarah dan beriman
  • Simpei : Menyatukan dan menguatkan/ Memperkokoh.
yang secara harafiah adalah semangat Persatuan dan Kesatuan

Belanga ( Guci ), melambangkan kekayaan sumber daya yang terdapat di Kabupaten Katingan.
 
Uei (Rotan ), melambangkan ikatan rasa persatuan dan kesatuan.
 
Tangkai Padi 20 butir dan Tangkai Bunga Kapas 7 bunga, melambangkan tanggal 20 dan bulan 7 peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Katingan dan juga melambangkan kemakmuran.

Telawang (Perisai), melambangkan kemampuan untuk mengayomi, melindungi dan memelihara sumber daya yang terdapat di Kabupaten Katingan.

Bintang, melambangkan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Dohong Mantikei ( Senjata Tradisional ), melambangkan ketajaman berfikir dan bertindak untuk melaksanakan pembangunan disegala bidang.

Garantung ( Gong), melambangkan adanya arah atau pedoman guna suksesnya pembangunan.

Simpei Rotan Lima Ikatan, melambangkan kokohnya persatuan dan kesatuan di bumi Kabupaten Katingan yang dilandasi sila-sila dan Pancasila.

... Logo Kabupaten Murung Raya ...

... Logo Kabupaten Murung Raya ...
Ibukota Puruk Cahu
Logo Vector Pemkab Murung Raya (Download.cdr)

Arti Logo Kabupaten Murung Raya 
Lambang Daerah terdiri dari :
 
Tulisan MURUNG RAYA menyatakan nama Daerah dan Wilayah sebagai Daerah Otonom;
 
BINTANG bersudut LIMA, melambangkan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana sila pertama dari Pancasila yang dalam membangun Daerah dan Masyarakat selalu diikuti Iman dan Taqwa 
Kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran dari agama yang dianut masing-masing;
 
GUNUNG dan PUNCAK; melambangkan cita-cita yang tinggi setinggi gunung dalam membangun sumber daya yang ada baik sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudi luhur maupun sumberdaya alam yang ada, yang kedua sumber daya ini saling bersinergis dan lestari agar terjaga lingkungan yang bersih dan mampu bersaing diera globalisasi ini;
 
HUTAN: melambangkan potensi alam yang harus dipelihara dan dijaga kelestariannya guna menjaga keseimbangan ekosistem alam dan sebagai sumber kehidupan;
 
SUNGAI: melambangkan aliran kehidupan yang senantiasa mengalir menuju masyarakat yang adil dan makmur dan madani;
 
PADI dan KAPAS : melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan daerah dan seluruh masyarakat yang selalu bekerjasama dalam mewujudkan masyarakat secara adil dan merata yang dilambangkan : 
 
Padi dengan jumlah 45 butir melambangkan Proklamasi Kemerdekaan RI;

Tangkai Padi dan Kapas disimpulkan oleh 2 simpul ikatan yang melambangkan tanggal peresmian Kabupaten Murung Raya tanggal 2 Juli 2002;
 
Daun Padi 4 helai dan daun kapas 3 helai menunjukan bulan pembentukan Daerah Kabupaten Murung Raya Juli 2002;
 
PERISAI : melambangkan kekuatan dan keteguhan dimana seluruh komponen masyarakat siap menghadapi berbagai bentuk rintangan dan teguh dalam memperjuangkan kejayaan dan kemakmuran Kabupaten Murung Raya;
 
MANDAU : adalah senjata khas etnik dayak, dimana masyarakat senantiasa selalu siap dan berani dan waspada menghadapi bentuk ancaman dan gangguan yang ingain merusak persatuan dan kesatuan bangsa ;
 
SUMPITAN : adalah salah satu senjata etnik dayak, yang umumnya digunakan sebagai alat berburu, dengan menggunakan peluru (damek) dengan jarak capai cukup jauh melalui tiupan yang kuat dan lobang yang lurus dan tidak untuk membunuh sesama manusia : melambangkan kejujuran, ketulusan hati serta perdamaian 
berdasarkan pemikiran yang jauh dan tepat ;
 
RUMAH BETANG : adalah tempat tinggal / rumah suku dayak dimana didalamnya dihuni oleh beberapa keluarga, melambangkan budaya betang adalah perekat Persatuan dan Kesatuan dengan tidak memandang suku dan agama, dapat rukun satu sama lainnya dengan tidak lupa menghormati “Pemilik Betang” ( selalu menjunjung tinggi nilai adat dan budaya masyarakat setempat “ dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung “ ;
 
BELANGGA : Melambangkan barang pusaka yang nilainya tinggi, yang melambangkan potensi kekayaan alam Kabupaten Murung Raya dan status sosial yang bermartabat ;
 
GONG : Melambangkan Persatuan Budaya Daerah : 

Slogan dalam Bahasa Dayak yang bertulis “ TIRA TANGKA BALANG “ meruupakan rangkaian kata filosofi bahasa Kandan Siang, Murung Ot Danum yang dalam bahasa harfiah artinya kalau sudah membuat tangga untuk menebang sebatang pohon yang sangat besar maka pohon tersebut harus tuntas sampai tumbang. Sehingga Slogan Daerah Murung Raya mengandung makna “Kalau sudah bekerja jangan setengah hati, harus selesai tuntas mencapai tujuan“;
 

... Logo Kabupaten Lamandau ...

... Logo Kabupaten Lamandau ...
Ibukota Nanga Bulik
Logo vector Kabupaten Lamandau (Download.cdr)

Arti Logo Kabupaten Lamandau

A. DESKRIPSI LAMBANG DAERAH:
1. Bentuk dasar Lambang adalah Perisai berwarna Biru Langit;
2. Paling atas Lambang terdapat kata Lamandau;
3. Dibawah kata Lamandau terdapat bintang persegi lima;
4. Dibawah bintang terdapat Gunung;
5. Dibawah gunung terdapat jurung;
6. Di pintu jurung terdapat mandau, sumpit dan perisai, terdapat gerantung dan belanga;
7. Rantai gelang merupakan pengkiat antara padi dan kapas;
8. Dibawah kapas dan padi terdapat pita dengan tulisan Motto “BAHAUM BAKUBA”

B. ARTI LAMBANG DAN MOTTO
1. Bintang Bersegi Lima
Unsur bintang bersegi lima berwarna kuning adalah melambangkan bahwa masyarakat Kabupaten Lamandau yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa.
 
2. Gunung
Unsur gunung yang dilambangkan dalam bentuk tiga baris berwarna hijau melambangkan bahwa Kabupaten Lamandau terbentuk awalnya tiga Kecamatan yang memiliki kesuburan sebagai penghidupan masyarakat Kabupaten Lamandau secara umum, sedangkan anak gunung melambangkan Kabupaten Lamandau siap memekarkan beberapa kecamatan.
 
3. Sungai
Unsur tiga sungai yang digambarkan mengalir di bawah gunung memberikan kesejukan dan kedamaian bagi masyarkat Kabupaten Lamandau yang tidak pernah putus sepanjang zaman.
 
4. Tangkai Bulir Padi dan Tangkai Bunga Kapas
Tangkai Padi dengan 17 bulir adalah sebagai sumber pangan yang melambangkan kemakmuran masyarakat Kabupaten Lamandau. Tangkai Bunga Kapas sebanyak 8 buah sebagai sandang yang melambangkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamandau.
 
5. Jurung berwarna coklat
Adalah bangunan khas masyarakat Kabupaten Lamandau, dimana bangunan ini gunanya untuk menyimpan hasil panen (padi) yang dipersonifikasikan Kabupaten Lamandau kaya dengan sumber daya alam dan hasil lainnya yang dipelihara dengan baik untuk biaya pembangunan Kabupaten Lamandau.
 
6. Gerantung dan Belanga
Merupakan tempat kedudukan yang terhormat oleh masyarakat Dayak terhadap para pejabat atau tamu dalam acara adat yang disebut Duduk di Gerantung Nyandar di Belanga dan juga dipakai sebagai alat musik tradisional.
 
7. Mandau, Sumpit dan Perisai
Adapun unsur mandau, sumpit dan perisai yang berada di depan pintu jurung merupakan senjata khas suku dayak yang melambangkan semangat pantang mundur untuk membangun dan selalu siap dalam menghadapi tantangan yang darang dari luar maupun dari dalam.
 
8. Ikat Tongang
Ikat Tongang merupakan simbol pengkiat Persatuan dan Kesatuan laihr dan batin masyarakat Kabupaten Lamandau secara sakral.
 
9. Pita warna Putih dengan Motto “BAHAUM BAKUBA”
Motto Kabupaten Lamandau adalah Bahaum Bakuba yang artinya selalu bermusyawarah atau bermufakat tidak membedakan agama, suku, warna kulit dan golongan. Pengertian terhadap motto Kabupaten Lamandau yaitu “Bahaum Bakuba” adalah dalam membangun ataupun menyelesaikan dengan musyawarah atau bermufakat dengan tidak membedakan agama, suku, warna kulit dan golongan. Adapun pita berwarna putih melambangkan bahwa setiap hasil musyawarah merupakan tanggung jawab bersama yang dilakukan dengan hati yang tulus suci dan ikhlas dalam mengabdi kepada bangsa dan negara yang kita cintai.
 
10. Bingkai dengan dengan Segi Lima sudut Berwarna Kuning
Unsur Garis sisi dengan lima sudut membentuk seperti sebuah perisasi dengan warna kuning yang melambangkan bahwa Kabupaten Lamandau merupakan bagian dari bingkai Negara Kesatuan Repunlik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Sedangkan warna kuning melambangkan bahwa Kabupaten Lamandau memiliki sumber daya alam yang mampu mensejahterakan masyarakatnya.
 
11. Pita berwarna Putih Bertuliskan LAMANDAU
Tulisan LAMANDAU pada Lambang Kabupaten Lamandau menunjukkan identitas Kabupaten Lamandau itu sendiri dan memiliki makna. Kata Lamandau merupakan rangkaian kata yang tidak dapat dipisahkan antara kata satu dengan kata lainnya, karena kata Lamandau memiliki arti dan makna yang terkandung di dalamnya. Adapun arti dari kata Lamandau adalah “Tempat Menuju Kejayaan”.
 
12. Warna Dasar Biru Langit
Melambangkan atau melukiskan Keindahan, kesejahteraan dan keasrian serta kedamaian Kabupaten Lamandau sejak berdiri hingga masa mendatang.

C. KOMPOSISI WARNA
Lambang Daerah ditulis dengan komposisi warna sebagai berikut:
a. Logo warna dasar Biru Langit
b. Bulir padi berwarna kuning tua dan kapas berwarna hijau tua dan putih
c. Bintang berwarna kuning tua
d. Gunung berwarna hijau
e. Alur sungai tiga berwarna putih
f. Belanga warna kuning emas dan mandau, sumpit dan perisai berwarna hitam
g. Gerantung (gong) berwarna hitam
h. Tali pengikat Tongang berwarna kuning emas
i. Pita berwarna putih
j. Kata Lamandau dan Motto “Bahaum Bakuba” berwarna hitam
k. Garis Bingkai Logo berwarna Kuning

Pengertian warna dalam Lambang Daerah mempunyai makna sebagai berikut:
a. Biru langit melukiskan atau melambangkan keindahan, kesejahteraan dan kelestarian serta kedamaian Kabupaten Lamandau;
b. Kuning merupakan warna keramat atau religius bagi masyarakat Dayak;
c. Warna hijau melambangkan bahwa Kabupaten Lamandau masih memiliki hutan yang lebat dan merupakan warna religius adat;
d. Warna hitam yang berarti apabila seseorang melakukan perbuatan yang tidak terpuji tidak diterima oleh masyarakat.

D. BENTUK. UKURAN DAN WARNA
Lambang Daerah dapat dituangkan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
  1. Panji
  2. Badge
  3. Vandel
  4. Plakat
  5. Cap, Kop Naskah Dinas
Lambang Daerah dalam naskah Peraturan Daerah ini mempunyai ukuran tinggi dan lebar berbanding 4:3. Badge, Panji dalam bentuk-bentuk sebagaimana dimaksud menggunakan dasar warna biru laut.

... Logo Kabupaten Pulang Pisau ...

... Logo Kabupaten Pulang Pisau ...
Ibukota Pulang Pisau
Logo VectorKabupaten Pulang Pisau (Downlod.cdr)

Arti Logo Kabupaten Pulang Pisau

a.  Bentuk Lambang 
Berbentuk Tameng (PerisaI) dengan empat sisi 

b. Warna Lambang
Warna dasar adalah hijau daun. Warna bingkai adalah merah .

c. Isi Lambang
Dalam lambang terdapat 8 (delapan) unsur lambang, yaitu:
Bintang;
Rumah Betang;
Padi;
Kapas;
Perahu;
Rantai Perekat;
Sungai, Mandau, Sumpit dan Perisai;
Motto Daerah bertuliskan “ HANDEP HAPAKAT ”.

d.Arti Lambang
Warna dasar hijau daun
Warna dasar hijau daun melambangkan kemakmuran dan kesuburan.

Bintang
Bintang berwarna kuning, yang melambangkan masyarakat Kabupaten Pulang Pisau yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.

Rumah betang
Rumah betang adalah rumah panjang bertiang tinggi yang merupakan tempat tinggal keluarga Suku Dayak.

Padi
Padi adalah pangan, yang melambangkan kemakmuran.

Kapas
Kapas adalah sandang, yang melambangkan kesejahteraan.

Perahu
Perahu adalah alat transportasi utama yang digunakan oleh Suku Dayak dan masyarakat yang melambangkan Pulang Pisau sebagai kota Pelabuhan dan keterbukaan.
Rantai berwarna merah
Rantai berwarna merah, yang melambangkan adanya 6 (enam) Kecamatan yang mulanya berdiri di Kabupaten Pulang Pisau,  yang bersatu padu dan bahu membahu dalam kebersamaan membangun dengan dilandasi semangat keberanian dan tekat yang kuat.

Garis gelombang
Garis gelombang berjumlah 3 (tiga) berwarna biru yang melambangkan air yang melewati Kabupaten Pulang Pisau yang merupakan sumber kehidupan masyarakat Kabupaten Pulang Pisau.

Motto
Motto Kabupaten Pulang Pisau adalah “HANDEP HAPAKAT“ pada pita berwarna merah putih, artinya adanya persatuan dan kesatuan semua komponen masyarakat serta terbuka dengan tidak membedakan agama,  suku, dan warna kulit, dalam falsafah hidup gotong royong, sebagaimana kehidupan masyarakat Suku Dayak dalam Rumah Betang dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dua buah jendela
Dua buah jendela kiri kanan dan dua buah lubang angin di atas pintu adalah melambang tahun kelahiran Kabupaten Pulang Pisau (“2002”).

Anak Tangga
Anak tangga sebanyak “10” adalah melambangkan tanggal lahirnya Kabupaten Pulang Pisau.

Tiang Rumah Betang
Tiang Rumah Betang sebanyak “4”  adalah melambangkan bulan lahirnya Kabupaten Pulang Pisau.

Butir Kapas
Jumlah Butir Kapas sebanyak 42 buah dan butir padi sebanyak 42 buah, sehingga berjumlah 84 buah, adalah melambangkan jumlah Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau pada awal berdirinya.

Mandau, Sumpit dan Perisai
Mandau, Sumpit dan Perisai yang ada berada di depan pintu rumah betang adalah  merupakan senjata khas suku Dayak, yang melambangkan  “Semangat Isen Mulang”, yaitu siap menghadapi tantangan apapun (pantang mundur).

... Logo Kabupaten Gunung Mas ...

... Logo Kabupaten Gunung Mas ...

Ibukota Kuala Kurun
Logo vector Kabupaten Gunung Mas (Downlod.cdr)

Arti Logo Kabupaten Gunung Mas

RINCIAN LAMBANG DAERAH
a. Bentuk Logo segi lima
b. Tata warna : Kuning, Hijau, Putih, Merah, Cokelat dan Hitam
c. Tulisan “Gunung Mas” di atas dasar kuning dan
   “Habangkalan Penyang Karuhei Tatau” di atas dasar putih
d. Bintang lima berwarna kuning emas
e. Sepasang burung dara berwarna putih
f. Rumah Betang berwarna coklat tua motif burung tingang diatas atap berwarna merah
g. Setangkai kembang padi dengan empat belas butir 
   kembang padi berwarna kuning emas
h. Seutai bunga kapas sebanyak lima buah berwarna putih dan hijau
i. Rantai berwarna putih sebanyak 9 (sembilan) mata rantai menghubungkan 
   kembang padi dan kembang kapas.
j. Perisai (Talawang), berwarna merah dengan bingkai warna putih
k. Mandau berwarna putih
l. Tombak (lunju) berwarna putih
m. Kalata Balanga (guci) warna coklat muda
n. Pita logo motto berwarna putih
o. Bingkai logo berwarna hijau

PENGERTIAN DAN ARTI LAMBANG DAERAH
A.    UMUM
  1. Perisai (talawang) adalah alat penangkis/pertahanan untuk melindungi terhadap ancaman serta tekanan baik dari dalam maupun luar.
  2. Mandau dan tombak (lunju) alat berperang yang merupakan ciri khas masyarakat Dayak Kalimantan Tengah.
  3. Rumah Betang adalah rumah adat yang dimiliki oleh masyarakat Dayak  Kalimantan Tengah, yang disini melambangkan suatu kebersamaan serta kedamaian bagi semua masyarakat, rumah ini biasa dihuni beberapa rumpun keluarga.
  4. Kalata Balanga (guci) berupakan benda bernilai tinggi yang terbuat dari bahan bantuan yang melambangkan besarnya potensi sumber kekayaan alam yang dimiliki masyarakat Dayak Kabupaten Gunung Mas.
  5. Kembang padi dan kapas merupakan sandang dan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Gunung Mas.
  6. Rantai menghubungkan kembang padi dan kembang kapas melambangkan sandang dan pangan untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Gunung Mas yang berkesinambungan.
  7. Bintang segi lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, yang merupakan pengalaman budi luhur seluruh masyarakat Gunung Mas yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
  8. Motif Bajakah (sejenis akar kayu yang menjalar) dalam talawang bentuk ukir-ukiran/ornamen ciri khas Dayak Ngaju yang merupakan bagian adat istiadat kebudayaan yang memiliki nilai sejarah.
  9. Motif Burung Tingang merupakan spesies burung langka yang hidup di rimba Kalimantan dan sebagai simbol bagi rumah adat yang memiliki nilai estetika yang tinggi.
  10. Burung Dara (sepasang merpati putih) merupakan simbol perwujudan rasa kedamaian dan keselarasan hidup dari seluruh masyarakat untuk selalu mejaga keharmonisan didalam kemajemukan bagi masyarakat yang hidup di wilayah Kabupaten Gunung Mas.
  11. Warna dasar kuning di dalam logo, paruh burung tingang, dan jendela rumah betang melambangkan defosit emas yang terkandung di bumi Gunung Mas cukup besar dan melambangkan keluhuran budi pekerti serta adanya nuansa yang selalu gembira disertai dengan jiwa dan semangat yang tinggi untuk membangun Kabupaten Gunung Mas.
  12. Warna hijau muda pada bingkai logo dan kelompok bunga kapas melambangkan kekayaan dan kemakmuran hasil sumber daya alam, pertanian, hutan dan perkebunan yang dimiliki oleh Kabupaten Gunung Mas.
  13. Warna kuning emas pada pati dan bintang lima melambangkan berlimpahnya rejeki sebagai berkat dan karunia dan pemberian Tuhan.
  14. Warna putih sepasang burung merpati, motif perisai, rantai, mandau, tombak, pita motto, buah kapas ekor motif burung tinggang dan bingkai perisai melambangkan kesucian dan budi luhur sehingga peduli akan kehidupan alam dan lingkungannya.
  15. Warna coklat tua pada atap dan tiang rumah betang melambangkan nilai-nilai solidaritas masyarakat Kabupaten Gunung Mas dalam membentuk kreativitas bangsa.
  16. Warna coklat guci, dan dinding rumah betang melambangkan sikap cinta tanah air dan bangsa serta ikut mendukung pembangunan Kabupaten Gunung Mas disegala bidang khususnya dan membangun Indonesia pada umumnya.
  17. Warna hitam tulisan “Gunung Mas dan Habangkalan Penyang Karuhei Tatau” melambangkan kehidupan masyarakat Kabupaten Gunung Mas, suci bersih kokoh, dan teguh dalam pendirian yang sifatnya kekal.
B. KHUSUS
Tulisan motto HABANGKALAN PENYANG KARUHEI TATAU berasal dari bahasa Sangiang yang mempunyai arti :
Habangkalan : Kumpulan, himpunan, cita-cita yang menyatu menjadi satu kebulatan tekad.
Penyang : Kekuatan jiwa, semangat, spiritual yang dilandasi oleh iman.
Karuhei : Daya usaha-upaya untuk mencapai suatu tujuan.
Tatau : Kesejahteraan, kebahagian, kejayaan.

C. ARTI KESELURUHAN LAMBANG
Habangkalan Penyang Karuhei Tatau yang mempunyai arti kumpulan, himpunan cita-cita yang menyatu atas dasar tekad dengan semangat yang tinggi dengan didasari agama dan keimanan dalam upaya bersama untuk membangun. Yang bertujuan mensejahterakan, membahagiakan dan kejayaan seluruh masyarakat diwilayah Kabupaten Gunung Mas.

... Logo Kabupaten Seruyan ...

... Logo Kabupaten Seruyan ...
lbukota Kuala Pembuang
logo Vector Kabupaten Seruyan (Download.cdr)


 Arti Logo Kabupaten Seruyan

A. DESKRIPSI LAMBANG DAERAH
  1. Bentuk dasar lambang adalah talawang (perisai) bersegi lima;
  2. Didalam talawang adalah gambar belanga (guci) dan sisi luarnya dilingkari tali tengang berjalindan terikat erat dengan simpul dasar belanga;
  3. Ditengah, belanga adalah gambar rumah betang dengan mandau disebelah kanan dan sumpit di sebelah kiri yang ditempatkan menyilang diagonal;
  4. Sisi kanan dan sisi kiri rumah betang adalah berurutan gambar sepasang ikan balida serumpun padi dan kapas;
  5. Diatas atap rumah betang adalah gambar garis jurai lima gelombang yang ujung pangkalnya menyentuh bagian ekor ikan;
  6. Diatas jurai lima ge/ombang adalah gambar bintang bersegi lima;
  7. Dibagian dasar belanga adalah gambar pita motto.


B. ARTI UNSUR - UNSUR LAMBANG DAERAH

  1. Talwang Bersegi Lima : adalah senjata suku Dayak yang berfungsi untukmelindungi danmempertahankan diri dari segala bahaya yang datang. Ini mempunyai makna jiwa kepahlawanan, semangat yang tinggi dan sikap gagah berani menghadapi tantangan dan hambatan.
  2. Belanga dan seutas tali tingang; adalah tempat menyimpan benda-benda pusaka dan tulang arwah leluhur yang melambangkan hidup bersama saling tolong menolong dan menghargai.
  3. Bintang bersegi lima; melambangkan nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  4. Mandau dan Sumpitan; adalah senjata tradisional suku Dayak yang melambangkan kesiapsiagaan setiap saat untuk menghadapi segala tantangan dan hambatan dan gagah berani dalam menegakkan kebenaran.
  5. Rumah Betang; adalah rumah adat Kalimantan Tengah yang melambangkan hidup rukun dan damai dalam semangat kebersamaa, persatuan dan kesatuan.
  6. Serumpun bulir padi; merupakan bahan makanan pokok rakyat Indonesia yang melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang dapat dinikmati merata oleh seluruh rakyat sebagai hasil pembangunan.
  7. Serangkai Kapas; melambangkan kesucian dan semangat juang yang tinggi dalam melakukan pembangunan.
  8. Sepasang ikan Balida; merupakan potensi andalan Kabupaten Seruyan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dikelola dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat.
  9. Motto; Motto Kabupaten Seruyan adalah "Gawi Hatantiring" yang berasal dari bahasadaerah Dayak Ngaju yang artinya "Bekerja Bersama-sama"
 
C. KOMPOSISI WARNA DAN MAKNANYA

  1. Warna hijau mempunyai makna kesuburan dan ketentraman
  2. Warna merah mempunyai makna keberanian dan kesatriaan
  3. Warna putih mempunyai makna kejujuran dan keyakinan
  4. Warna biru mempunyai makna keteduhan hati dan kesejukan jiwa
  5. Warna kuning mempunyai makna sumber daya alam dan kemakmuran
  6. Warna hitam mempunyai makna keteguhan dan karakter yang kuat.
 

Minggu, 26 Desember 2010

... Logo Pemkot Palangkaraya ...

... Logo Pemkot Palangkaraya ...
Ibukota Palangka Raya
Logo Vector Pemkot Palangkaraya (Download.cdr)


Arti Logo Kota Palangka Raya
Berdasarkan Perda Kodya Dati II Palangka Raya Nomor : 1/DPRD.GR/1970 

Bentuk
Badge berbentuk Persegi

Tata Warna
Hitam, Hijau, Kuning dan Putih 

Tulisan
Kata-kata "PALANGKA RAYA" Putih di atas dasar hitam dan "ISEN MULANG"

Lukisan
- Bundaran Hijau
- Setangkai Padi berdaun emas dan tujuh belas butir buah
- Setangkai kapas berdaun lima helai dan enam buahnya yang sudah mekar putih
- Mandau dan Sumpit
- Bunga Melati di dalam Bundaran, berintikan bundaran kecil yang dihubungkan dengan jalur-jalur jalan 

Susunan
- Dibagian atas melintang bidang lengkung berwarna hitam, bertahtakan aksara 
   dengan huruf-huruf balok putih "PALANGKA RAYA"
- Ditengah-tengah dilukiskan sebuah bundaran, jalur-jalur jalan
   dan bundaran kecil sebagian didalamnya.
- Mandau dan Sumpit menyilang dibelakang bundaran, setangkai padi dan kapas
- Dibagian bawah sehelai Pita Putih dengan
    tulisan huruf balok warna hitam "ISEN MULANG"
- Warna dasar ialah hijau dan kuning ditengah-tengahnya
- Garis tepi lambang ialah hitam

ARTI DAN PENGERTIAN LAMBANG DAERAH KOTA PALANGKA RAYA
Umum
  1. Perisai adalah alat penangkis, merupakan salah satu alat kelengkapan untuk mempertahankan diri, walaupun pemiliknya/pemegangnya nampaknya bersahaja, namun pada hakekatnya selalu ingin selaras dan sesuai dengan perkembangan jaman, terus maju berjuang melawan kemelaratan untuk menegakkan kebenaran yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
  2. Bidang lengkung hitam bertahtakan aksara " Palangka Raya " putih, melambangkan kehidupan suci, bersih, teguh dan kokoh oleh karena itu sifatnya kekal.
  3. Bunga melati berdaun lima di tengah, melambangkan kepamongprajaan yang menghiasi petugas-petugas / pejabat-pejabat pamongpraja di Indonesia.
  4. Bundaran di dalam, melambangkan sejarah asal mula terjadinya sebuah kota (merupakan alun-alun atau kegiatan penduduk), kemudian dihubungkan dengan jalur-jalan kesegala jurusan sebagai syarat pengembangan kota.
Khusus
  1. Palangka Raya terdiri dari kata-kata "Palangka dan Raya" ( Palangka Bulau ) berasal dari suatu wadah bernama Palangka (bagian muka dan belakang, melukiskan bentuk dan gambar burung elang) yang menurut kepercayaan leluhur / nenek moyang suku dayak, dipakai oleh Ranying Mahatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa ) untuk menurunkan manusia pertama keatas dunia.
  2. Setangkai padi berdaun emas helai dan tujuh belas butir buahnya, setangkai kapas berdaun lima helai dan enam buahnya yang sudah mekar dan putih, melambangkan saat peresmian Pemerintah Kota Palangka Raya mulai berotonomi penuh pada tanggal 17 Juni 1965.
  3. Warna dasar hijau menyatakan secara geografis wilayah Kota Palangka Raya 75 % terdiri dari hutan dan danau, berartikan kesuburan. Warna dasar kuning melambangkan kejayaan, cerah, terbuka dan berkembang.
Arti Keseluruhan Lambang
  1. Keberanian / kemauan membangun Kota Palangka Raya dari suatu daerah hutan, menjadi kota bersemboyan " ISEN MULANG ", dengan modal alam dan tenaga demi kejayaan negara pada umumnya dan rakyat Kalimantan pada khususnya.
  2. Dilengkapi dengan amal, kegiatan, cita-cita dan tekad kepamongprajaan bersemboyan " Tut Wuri Handayani " untuk membina / membimbing masyarakat ke arah kesejahteraan rohaniah dan jasmaniah berpedoman falsafah negara Pancasila.

Arti Kata Isen Mulang Bagi Masyarakat Kalteng
Sebagian orang mungkin bertanya-tanya “apa arti Isen Mulang?” atau “apa sih maksud Isen Mulang?” bahkan mungkin bagi kalangan akademisi mungkin bertanya-tanya “pengertian Isen Mulang”.
Secara sederhana kata “Isen Mulang” dapat diartikan sebagai semangat Pantang Mundur.
Kata Isen Mulang ini juga terkandung dalam Lambang / Simbol / Logo Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) karena kata Isen Mulang mengandung makna yang besar bagi Masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) secara umum.

Asal Kata Isen Mulang
Isen Mulang sebenarnya merupakan kata yang diambil dari teks sebenarnya yang bertuliskan “Isen Mulang Pantang Mundur Dia Tende Nyamah Nggetu Hinting Bunu Panjang”.

Isen Mulang dan Bahasa Dayak Sangiang Kalteng
Kata-kata Isen Mulang dalam teks sebenarnya di atas merupakan teks yang ditulis menggunakan Bahasa Sangiang yakni Bahasa Dayak yang tertua di Kalimantan Tengah (Kalteng). Bahasa Sangiang ini hingga sekarang masih banyak digunakan  oleh Suku Dayak yang beragama Kaharingan untuk melakukan ritual keagamaan dan komunikasi dengan yang maha kuasa.
Nah kita kembali ke istilah Isen Mulang… Kata Isen Mulang sengaja diambil sebagai simbol semangat juang masyarakat Kalteng untuk membangun daerah, khususnya Kalimantan Tengah tanpa henti-hentinya sampai tutup usia atau titik darah terakhir.

Perisai Khas Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah - Talawang jika diterjemahkan secara sederhana berdasarkan segi bahasa maka berarti sebagai sebuah perisai atau alat penangkis dan pertahanan dari serangan musuh.
Talawang juga digunakan sebagai bentuk resmi logo Provinsi Kalimantan Tengah maupun Kota Palangka Raya bahkan hampir semua logo pemerintahan di Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan Bentuk Talawang ini sebagai struktur dasar logo Pemerintah Kabupaten maupun Kota.
Secara filosofis “Talawang Kalteng” ini melambangkan kewaspadaan serta kesanggupan mempertahankan diri dengan konsekuen.


... Logo Provinsi Kalimantan Tengah ...

... Logo Provinsi Kalimantan Tengah ...
Ibukota Palangka Raya

Arti Logo Provinsi Kalimantan Tengah 

Lambang Daerah Propinsi Kalimantan Tengah berbentuk segilima, warna dasar Merah dan di tengah lambang berwarna hijau, dengan moto ISEN MULANG (Pantang Mundur).  

Segi lima:
adalah lambang falsafah hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. 

Merah:
adalah lambang keberanian, keperkasaan dalam menghadapi berbagai tantangan yang memecah belah persatuan dan kesatuan. 

Hijau:
adalah lambang kesuburan bumi Tanbun Bungai dengan berbagai kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. 

Talawang (Perisai):
adalah lambang alat penangkis serangan musuh yang melambangkan kewaspadaan dan ketahanan masyarakat terhadap anasir - anasir yang merusak baik dari luar maupun dari dalam. 

Belanga (Guci):
adalah lambang barang pusaka yang bernilai tinggi, yang melambangkan potensi kekayaan alam Kalimantan Tengah. 

Tali Tengang (Tali yang terbuat dari kulit kayu):
adalah lambang kekokohan dan kekompakan yang tidak mudah di cerai beraikan. 

Kapas dan Parei (Kapas dan Padi):
adalah lambang bahan sandang pangan yang melambangkan kemakmuran bangsa Indonesia pada umumnya dan rakyat Kalimantan Tengah pada khususnya. 

Bintang Lapak Lime ( Bintang Segi Lima):
adalah lambang Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. 

Kambang Kapas (Bunga Kapas) 17 buah, Dawen (daun) 8 lembar dan Bua Parei (Buah Padi) 45 butir:
adalah lambang Hari Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. 

Burung Tingang (Burung Enggang):
adalah lambang pertanda kemakmuran dan kedinamisan serta tekat rakyat Kalimantan Tengah untuk ikut serta secara aktif pemeliharaan dan pelestarian lingkungan. 

Mandau dan sipet (Parang dan Sumpit):
adalah pasangan senjata yang di buat oleh nenek moyang Suku Dayak Kalimantan Tengah yang digunakan untuk bekerja, berburu dan menghadapi serangan musuh. 

Garantung (gong):
adalah lambang bahwa masyarakat Kalimantan Tengah menjunjung tinggi kesenian, kebudayaan, berpandangan optimis dalam menghadapi berbagai tugas dalam suasana gotong royong sebagai lambang persatuan dan kesatuan.