Home

Jumat, 15 November 2013

... Logo Kabupaten Pasuruan ...

... Logo Kabupaten Pasuruan ...
 
 

Arti Logo Kabupaten Pasuruan


Berdasarkan PERDA No. II/1988 Pasal.3 tentang bentuk lambang daerah, maka lambang Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut :

Perisai dengan warna hijau tua
melambangkan sifat-sifat ketahanan dan ketabahan dalam mencapai kesejahteraan dan kedamaian.

Bingkai warna hitam
melambangkan garis-garis kebijaksanaan.

Pita bertuliskan "KABUPATEN PASURUAN"
menunjukkan 1 daerah yang dilukiskan dalam lambang daerah.

Bintang yang terletak di tengah bagian atas, berwarna kuning emas
melambangkan "Ketuhanan Yang Maha Esa" yang harus dijunjung tinggi penuh keagungan, sedangkan pancaran sinarnya yang berjumlah 5 buah mencerminkan PANCASILA.

Kubah berwarna biru muda
melambangkan tempat ibadah agama, secara khusus merupakan kehidupan spiritual masyarakat Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan dengan penuh ketakwaan.

Keris berwarna hitam dan kuning dengan garis tepi berwarna putih
melambangkan sikap kepahlawanan.

Tebu dan Kapuk Randu
melambangkan salah satu gambar penghasilan serta merupakan penunjang perekonomian yang menonjol bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Gunung, Daratan dan Laut masing-masing berwarna hijau tua, kuning tua dan biru tua
melambangkan bahwa kondisi geografis Kabupaten Pasuruan secara khusus sangat strategis dan terletak diantara ketiganya yang masing-masing mengandung potensi perekonomian yang dapat dikembangkan dan bersifat dinamis.

Pita Putih bertuliskan "Guna Karya Sarana Bhakti"
merupakan motto pembangunan yang berarti kerja yang bermanfaat sebagai amal untuk berbakti.
 

Sabtu, 05 Oktober 2013

... Logo Kabupaten Lumajang ...

... Logo Kabupaten Lumajang ...


Arti Logo Kabupaten Lumajang


Keterangan terbagi atas tiga bagian :

I. Keterangan Bentuk Gambar Lambang.

    Lambang berbentuk perisai segi enam tak beraturan yang distilir secara simetris dengan bingkai pada kelilingnya.

    Di bagian tengah lambang terlukis perpaduan yang terdiri atas tugu nasional kota Lumajang latar belakang gunung Semeru dengan nyala api dipuncaknya dan petak-petak sawah dengan dikelilingi untaian daun tembakau yang berjumlah delapan.

    Melingkar disebelah kiri dan kanan adalah untaian padi dan kapas yang masing-masing berjumlah berjumlah empat empat puluh lima dan tujuh belas.
    Di atasnya terlukis bintang segi lima beraturan.

    Di bagian atas Lambang bertuliskan bertuliskan kata :"KABUPATEN LUMAJANG" dan dibawah lambang didalam sehelai pita tertulis kata : "AMRETA BRATA WIRA BHAKTI" sebuah sasanti/motto dalam bahasa Kawi.




II. Keterangan Warna Gambar Lambang.

    Dasar perisai pada Lambang berwarna hijau tua dengan bingkai berwarna Merah Putih.

    Tugu tampak sebagai sillouet berwarna putih kontur hitam. Gunung berwarna biru muda dan nyala api berwarna merah putih. Petak-petak sawah berwarna hijau tua dan tembakau berwarna coklat dengan tulang daun hitam.

    Padi dan kapas berwarna putih.

    Bintang segi lima berwarna kuning dengan kontur putih.

    Tulisan "KABUPATEN LUMAJANG" berwarna putih. Pita dan sasanti berwarna putih dan tulisan hitam.



III. Keterangan Makna Gambar Lambang.


Bentuk perisai

pada lambang melukiskan sikap jiwa yang tahan uji, tabah dan penuh ketetapan hati sebagai dasar dari tiap perbuatan manusia. Warna hijau mencerminkan rasa kedamaian, persahabatan dan toleransi, sekaligus menggambarkan kesuburan daerah Kabupaten Lumajang.
 

Bingkai merah putih 
langsung mengungkapkan hubungan rasa kebangsaan sebagai suatu kesatuan dalam lingkungan Negara Republik Indonesia.
 

Paduan yang terlukis dibagian tengah menggambarkan tugu Nasional Kota Lumajang
yang menunjukkan kekhususan monumental daerah dengan menandai pada Lumajang sebagai ibu kota Kabupaten.
 

Melatarbelakagi tugu tersebut adalah unsur-unsur geografis daerah Lumajang dengan gunung apinya yang terkenal :
Semeru sebagai gunung paling tinggi di Pulau Jawa. Dalam mitos pewayangan dikenal sebagai Mahameru, tempat dewa-dewa bersemayam. Suatu tempat tertinggi dimana garis-garis kebijaksanaan dalam mengatur perikehidupan bersama-sama ditetapkan.
 

Sedangkan petak-petak sawah
melukiskan salah satu unsur terpenting dan yang terutama didaerah Lumajang, ialah unsur agraris. Pertanian didaerah Lumajang, yang utama adalah padi, yang kedua merupakan usaha yang vital dan potensial adalah tembakau, pada lambang dilukiskan sebagai rangkaian daun-daun tembakau yang melingkar ke kiri dan ke kanan.
 

Nyala api dipuncak gunung
merupakan dinamika yang menjiwai setiap unsur kehidupan bagaikan nyala api gunung Semeru yang tak kunjung padam.

Untaian padi dan kapas 

melukiskan sikap hidup sosialistis bangsa dengan bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila adalah merupakan tema yang mengilhami setiap gairah pembangunan.
 

Bilangan-bilangan tujuh belas pada kapas, delapan pada tembakau dan empat puluh lima pada padi
mengungkapkan Semangat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang menjiwai kerja, setiap unsur pembangunan di Lumajang.
 

Bintang segilima
di bagian atas melukiskan Pancasila, falsafah negara dan sikap hidup bangsa Indonesia yang wajib dijunjung tinggi dan diagungkan, sebagaiman telah disebutkan pada sila Pertama Ke Tuhanan Yang Maha Esa. Merupakan dasar dan tujuan hidup Bangsa Indonesia justru karena Pancasila wajib diikrarkan dan diamalkan.
 

Tulisan "KABUPATEN LUMAJANG" 
di bagian atas menyebutkan nama daerah yang digambarkan dan diungkapkan pada lambang.
 

"AMRETA BRATA WIRA BHAKTI"
sasanti/motto dalam bahasa Kawi yang maknanya : kebajikan yang kekal abadi adalah sikap perbuatan Ksatria dan penuh pengabdian. Suatu aspirasi dinamis yang diperlukan dalam mengamalkan jiwa Pancasila demi Amanat Penderitaan Rakyat.

  

Jumat, 28 Juni 2013

... Logo Vector HUT RI Ke-68 ...

... logo hut ri ke 68 ...

TEMA
Mari Kita Jaga Stabilitas Politik dan Pertumbuhan
Ekonomi Kita Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

... Logo Kabupaten Ngawi ...

... Logo Kabupaten Ngawi ...
Ibukota Ngawi




Arti Logo Kabupaten Ngawi


Lambang Daerah Kabupaten Ngawi ditetapkan Berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1968 pada tanggal 24 Juli 1968.

Artikulasi Warna dan Gambar :

I. Warna :
    Warna Putih artinya         : Kesucian
    Warna Kuning artinya      : Kemasyhuran
    Warna Merah artinya       : Patriotik, Kebranian
    Warna Hijau artinya         : Kemakmuran
    Warna Hitam artinya        : Stabilitas, Ketangguhan

II. Gambar :

1) Bintang bersudut lima :

Melambangkan pancaran Berketuhanan Yang Maha Esa.

2) Api yang menyala dengan lidahnya lima buah berwarna kuning dan bertepi merah :

Melambangkan pancaran semangat Pancasila yang senantiasa menerangi dan menjiwai penghidupan dan perjuangan Daerah Kabupaten Ngawi.

3) Sebuah tulang batok kepala dan tulang paha berwearna kuning didalam lingkaran berwarna merah terletak ditengah-tengan lambang :

Melambangkan bahwa nama Ngawi dikenal dan dicatat dalam dunia keilmuan arkeologi dengan diketemukannya sebuah tulang batok kepala dan tulang paha dari mahkul purba Pithecanthropus Erectus pada tahun 1891 oleh Dr.Eugene Dubois di desa Trinil Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi.

4) Garis lebar melintang berlekuk-lekuk dan bergelombang bagian atas berwarna putih dan yang bawah berwarna kuning, dari sebelah kiri menuju ketengah dan dari sebelah kanan menuju ketengah lalu bertemu menjadi satu :

Melambangkan bahwa Ibu Kota daerah Kabupaten Ngawi terletak didaerah pertemuan dua buah sungai (bengawan Solo berwarna putih dan Bengawan Madiun berwarna kuning).

5) Kelompok pepohonan berwarna hijau :

Melambangkan bahwa daerah Kabupaten Ngawi dikenal dengan daerah hutan jati yang memberikan hasil kemakmuran.

6) Tulisan NGAWI terletak pada dasar berwarna putih bagian kanan dan kiri berlekuk dan melengkung di bagian tengahnya :

Melambangkan Wilayah Daerah Kabupaten Ngawi terdiri daerah pegunungan (kendeng) dan lereng Gunung (lawu) serta dataran rendah.

7) Padi dan Kapas berwarna kuning dan putih di bagian samping kanan dan kiri dari kedua sudut bintang:

Melambangkan bahwa berkat ketaqwaan kepada Alloh SWT membawa masyarakat Kabupaten Ngawi kepada ketahanan dan kesempurnaan di bidang pangan, sandang bagi kemakmuran yang adil dan merata.

8) Perisai sebagai latar belakang dari lambang berwarna hitam dan bertepi merah dengan didalamnya terdapat padi dan kapas masing-masing berjumlah tujuh belas, pohon jati berjumlah delapan batang dan lekuk daun jati berjumlah empat puluh lima ;

Melambangkan semangat pertahan yang patriotic bagi ketangguhan dan stabilitas Daerah Kabupaten Ngawi yang merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia
 

Rabu, 15 Mei 2013

... Logo Kabupaten Bojonegoro ...

... Logo Kabupaten Bojonegoro ...
 Ibu Kota Bojonegoro




Arti Logo Kabupaten Bojonegoro


Lukisan Lambang Daerah

 
a. Sebuah bintang bersegi lima
b. Sebuah tugu kepahlawanan yang berdiri tegak 

    diatas sebuah denah bertingkat lima
c.  Kesatuan gelombang air yang terjadi dari lima arus

    dengan masing-masing terdiri dari empat riak
d. Tangkai padi yang memiliki empat puluh lima butir

    dan tangkai kapas yang memiliki tujuh belas rangkai bunga
    yang tengah merekah
e. Sehelai pita pelangi



Susunan Lambang Daerah

a. Dibagian atas terdapat bintang bersegi lima yang bersinar

    di atas tugu kepahlawanan yang berdenah lima tingkat
b. Dibawah tugu kepahlawanan terlukis gelombang air terdiri 

    dari lima arus dengan masing-masing 4 riak
c. Seluruh lukisan lambang bertatahkan kata-kata hikmah:

    JER KARTA RAHARJA MAWA KARYA
 


Bentuk, Warna, Isi dan Arti Lambang Daerah

a. Bentuk perisai dengan warna dasar Merah dan Putih

    berbingkai warna hitam pekat, melambangkan
kesiap-siagaan, kewaspadaan dan dengan penuh keberanian serta segala kesucian hati, untuk menangkis menanggulangi dan mengatasi segala pengaruh yang datang dari luar, yang dapat merugikan perjuangan bangsa dan negara

b. Segi 8 dari perisai mengandung makna

“bulan delapan” sebagai bulan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

c. Bintang bersegi 5 dengan warna kuning emas yang bersinar 

    di atas tugu kepahlawanan menggambarkan
pancaran keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, telah menjiwai semangat perjuangan yang tak pernah padam dalam mencapai, mempertahankan serta mengisi Kemerdekaan

d. Denah Tugu Kepahlawanan bertingkat 5 melambangkan

tegaknya cita-cita dan semangat Proklamasi Kemerdekaan diatas landasan falsafah hidup Pancasila yang tidak kunjung padam

e. Gelombang air dengan warna biru kelam diatas

    hamparan air berwarna biru muda melambangkan
sumber potensi alam dan makhluk Tuhan yang tersebar diseluruh penjuru daerah serta tekad dan usaha yang dinamis untuk membebaskan diri dari masalah air

f. Tangkai padi dengan 45 butir berwarna kuning keemasan,

    dalam satu ikatan dengan tangkai kapas yang berbunga 17 kuntum
    yang tengah merekah berwarna putih perak melambangkan 
ketinggian cita-cita dan besarnya tekad berjuang kearah terciptanya kebutuhan pangan sandang masyarakat dengan berlandaskan jiwa Proklamasi Kemerdekaan mencapai kebahagiaan dan Kesejahteraan rakyat

g. 45 butir dengan 17 kuntum bunga kapas mengambil makna

tahun dan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

h. Lukisan kata BOJONEGORO dengan warna huruf

    hitam pekat mengandung makna
bahwa Bojonegoro adalah daerah yang gagah perkasa dan teguh hati dalam menghadapi setiap tantangan

i. Pita pelangi dengan warna coklat kayu yang berlukiskan kata:
   JER KARYA RAHARJA MAWA KARYA merupakan 
tema hidup masyarakat adil dan makmur dengan Ridlo Tuhan Yang Maha Esa dengan kekayaan alam yang ada di daerah

j. JER KARTA RAHARJA MAWA KARYA mengandung makna

kiasan bahwa suatu usaha untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat tak pernah kunjung tiba tanpa dibarengi dengan bekerja keras dan bekerja nyata atas dasar pengabdian yang tulus dan ikhlas. 
Keseluruhannya dirangkum oleh untaian tangkai padi dan bunga kapas bertemu pada kedua pangkal tangkai


Kamis, 18 April 2013

... Logo Kabupaten Gresik ...

... Logo Kabupaten Gresik ...
 Ibukota Gresik


Arti Logo Kabupaten Gresik


Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat II nomor 3 tahun 1975 ditetapkan lambang Kabupaten Gresik seperti pada gambar diatas.

Arti lambang diatas yaitu :

Lambang daerah merupakan cermin yang memberikan suatu gambaran tentang kedaan daerah.


a. Segi lima
melambangkan Pancasila yang memberikan landasan sosial, kebudayaan, sejarah, dan aktivitas ekonomi.

b. Warna kuning
melambangkan keluruhan budi dan kebijaksanaan

c. Warna tepi hitam 
melambangkan sifat tetap teguh dan abadi.

d. Kubah masjid
melambangkan agama yang dianut mayoritas penduduk yakni agama Islam.

e. Rantai yang tiada ujung pangkal
melambangkan persatuan dan kesatuan.
 

f. Segi lima sama kaki sebagai puncak kubah masjid
melambangkan bahwa tidak ada kekuasaan yang tertinggi selain Tuhan Yang Mahakuasa.

g. Gapura berwarna abu-abu muda
melambangkan pintu gerbang pertama masuk dalam suatu daerah sebagaimana penghubung antara keadaan luar dan dalam daerah.


h. Tujuh belas lapisan batu
melambangkan tanggal tujuh belas yang mencetuskan revolusi Indonesia dalam membebaskan diri dari belenggu penjajah.

i. Ombak laut berjumlah delapan
melambangkan bahwa pada bulan Agustus merupakan awal tercetusnya revolusi Indonesia.

j. Mata rantai empat puluh lima
melambangkan bahwa pada tahun 1945 merupakan tonggak sejarah dan tahun peralihan dari zaman belenggu penjajahan menuju zaman kemerdekaan Indonesia yang jaya, kekal, dan abadi.

k. Cerobong asap
melambangkan bahwa Kabupaten Gresik adalah daerah pengembangan industri yang letaknya amat strategis bila ditinjau dari persilangan komunikasi baik darat, laut, maupun udara.

l. Perahu layar, garam, ikan, dan tanah
melambangkan bahwa mata pencaharian masyarakat Kabupaten Gresik adalah nelayan.

m. Sesanti Kabupaten Gresik berbunyi “Satya Bina Kertaraharha”. 
Satya berarti kesetiaan, Bina berarti membina, dan Kertaraharja berarti sejahtera.

Untuk lebih memantapkan posisi dan kondisi kota Gresik, serupa pengembangannya, maka oleh pemerintah Kabupaten Gresik dikemaslah program pembangunan yang dikenal dengan motto “Gresik Berhias Iman”. Motto itu berarti Gresik yang bersih, hijau, aman sehat, menuju kawasan industri, maritim, agama, dan niaga.



Selasa, 09 April 2013

... Logo Kabupaten Blitar ...

... Logo Kabupaten Blitar ...
 Ibu Kota Kanigoro 


Arti Logo Kabupaten Blitar


Lambang Daerah Kabupaten Blitar terdiri dari 9 (sembilan) bagian dengan bentuk, macam dan maknanya sebagai berikut:


1. Bentuk seluruhnya merupakan segi lima :

Lambang Pancasila.

2. Candi penataran :

Peninggalan Majapahit sebagai lambang kebudayaan yang luhur.

3. Keris Pusaka :

Lambang semangat dan jiwa kepahlawanan rakyat Blitar, sejak masa dahulu hingga sekarang.

4. Sungai brantas dengan warna biru diatas dasar warna hijau dan kuning :

Lambang kemakmuran, membagi daerah Blitar, menjadi 2 bagian, yang sebelah utara sungai daerah makmur dan sebelah selata daerah kurang makmur.

5. Pangkal keris dengan bentuk gunung dengan api yang menyala-nyala :

Lambang kedinamisan rakyat Blitar yang tak putus asa, dan patah semangat, malahan semakin membaja, pantang mundur dalam berjuang dalam menghadapi malapetaka.

6. Pohon beringin :

Lambang pengayoman pemerintahan yang diharap-harapkan oleh rakyat demi keadilan

7. Segi 5 (lima) ditengah warna biru muda: 

Lambang kegotongroyongan dalam suasana aman dan damai

8. Padi kapas :

Lambang sandang dan pangan kemakmuranbuah kapas = 8 dan butir padi = 17 mengingatkan kita kepada cita-cita revolosi 17 – 8 – 45

9. Pita dwiwarna dengan bintang emas bersudut lima diatas dasar warna hitam :

Lambang jiwa kepemimpinan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Warna-warna yang dipakai pada Lambang Daerah Kabupaten Blitar diatas mengandung makna sebagai berikut:

1. Putih (pita, kapas)

    Lambang kesucian.

2. Hijau (Beringin,daun kapas dan utara sungai) 
    Lambang pengharapan dan kemakmuran.

3. Merah (pita, api berkobar)

    Lambang keberanian, kedinamisan dan semangat.

4. Kuning emas (padi, bintang pinggiran gambar) 
    Lambang keluhuran.

5. Hitam (warna dasar)
    Lambang keabadian.


6. Biru muda (dasar segi lima dalam)
    Lambang aman dan damai, ketenangan.


7. Kuning (selatan sungai)

    Lambang kekurang suburan.


8. Biru (gunung, sungai)

    Lambang kesetiaan.

Senin, 01 April 2013

... Logo Kabupaten Banyuwangi ...

... Logo Kabupaten Banyuwangi ...
 Ibukota Banyuwangi



Arti Logo Kabupaten Bangkalan


MAKNA BENTUK LAMBANG
1. DAUN LAMBANG BERBENTUK PERISAI.
Ditengah-tengah lambang berdiri tegak lurus garis berwarna putih membelah dasar lambang secara simetris menjadi dua bagian sebelah kiri warna hitam, bagian sebelah kanan warna hijau.


2. DALAM LAMBANG TERTULIS PETA KABUPATEN BANYUWANGI.
Dengan dibatasi oleh gambar padi berbutir 17 sebelah kanan dan 8 buah kapas sebelah kiri. Selat Bali dan Samudra Indonesia serta Kawah Ijen dilukiskan dengan warna biru.


3. DI BAGIAN ATAS TENGAH,

yakni di atas Peta Kabupaten Banyuwangi terlukiskan sebuah bintang bersudut lima dengan warna kuning emas melekat pada garis tegak lurus tersebut di atas. Bintang tersebut bersinar lima.

4. PITA KUNING,

menghiasi bagian bawah dengan berisikan tulisan B A N Y U W A N G I, dengan warna merah.

5. PITA PUTIH SEBAGAI DASAR,

pada bagian bawah di luar daun lambang dengan berisikan tulisan SATYA BHAKTI PRAJA MUKTI, berwarna hitam, yang menyatu garis tepi perisai.


MAKNA BAGIAN-BAGIAN LAMBANG
1. DAUN LAMBANG BERBENTUK PERISAI,

adalah lambang keamanan dan ketentraman serta kejujuran melambangkan dasar dan keinginan hidup rakyat Kabupaten Banyuwangi.

2. BINTANG DENGAN WARNA KUNING EMAS,

adalah lambang Ketuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima dan bersinar lima dengan garis tegak berarti berdiri tegak atas dasar Pancasila yang merupakan dasar dan falsafah Negara yang senantiasa dijunjung tinggi serta selalu menyinari jiwa rakyat Kabupaten Banyuwangi. Bintang bersinar lima menyinari Peta Kabupaten Banyuwangi, padi dan kapas.

3. PADI DAN KAPAS,

lambang sandang pangan yang menjadi kebutuhan pokok rakyat sehari-hari, gambar padi berbutir 17 buah dan kapas 8 buah melambangkan saat-saat kramat bagi Bangsa Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus 1945.

4. PETA KABUPATEN BANYUWANGI,

yang terdapat banyak sungai-sungai dilukiskan warna kuning dan hijau serta di lingkungan Selat Bali dan Samudra Indonesia melambangkan sumber kemakmuran daerah.

5. PITA BERISIKAN TULISAN BANYUWANGI,

menunjukkan Daerah Kabupaten Banyuwangi.

6. PITA DASAR DENGAN WARNA PUTIH, berisikan tulisan SATYA BHAKTI PRAJA MUKTI

menunjukkan makna selalu mengabdi kepada kebenaran demi kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat

Senin, 25 Maret 2013

... Logo Kabupaten Bondowoso ...

... Logo Kabupaten Bondowoso ...


 Ibukota Bondowoso

 

Arti Logo Kabupaten Bondowoso

 

Lambang Daerah Bondowoso terbagi atas :
 

1. Perisai

melambangkan kesatuan pertahanan dari rakyat daerah , warna kuning emas melambangkan keluhuran budi.

 

2. Pohon Beringin

melambangkan suatu pemeritahan yang senantiasa berusaha meberikan pengayoman kepada rakyat.

 

3. Atas Kepala Kereta Api (lokomotif ) mengepul dalam bentuk garis-garis hitam yang mewujudkan dua sapi beradu muka

menunjukkan kebudayaan khusus serta kegemaran rakyat Bondowoso akan aduan sapi.
    

4. Kepala Kerbau Putih berbentuk dangkal

melambangkan kerbau yang menunjukkan letak kota sewaktu pembabatan kota Bondowoso.

 

5. Kepala Kereta api ( Lokomotif )

melambangkan keberanian perjuangan rakyat Bondowoso, warna hitan yang tak pernah luntur melambangkan kekuatan serta ketetapan hati.

 

6. Cemeti , Parang, Tasbih 

merupakan pegangan Kironggo yang kewibawaannya dicerdaskan atas ketekunan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 

7. Jagung, Seni karya, Padi, Daun Tembakau

menunjukaknan hasil utama Kabupaten Bondowoso.

 

8. Tulang Daun Tembakau

membagi daun tembakau sebelah luar menjadi lima bagian , melambangkan dasar Negara Pancasila. Tulang daun tembakau membagi daun tembakau sebelah dalam menjadi empat bagian dan sebelah luar menjadi lima bagian melambangkan Undang-undang Dasar 1945.

 

9. Gunung dan Air

menunjukkan letak geografis daerah yang dikelilingi oleh gunung-gunung dengan pengairan cukup , warna biru melambangkan harapan atas kesuburan daerah .

 

 

Sesanti Daerah Kabupaten Bondowoso berbunyi 

“SWASTI BHUWANA KRTA”

 
1. Swasti artinya : 

   - Selamat, Bahagia lahir dan batin

   - Merdeka

   - Menyatu diri dengan Tuhan untuk mendapatkan

      kebahagian lahir dan batin/keselamatan dunia akhirat

 

2. Bhuwana Krta artinya:

   - Kemakmuran dunia / kesempurnaan dunia

 

"Swasti Bhuwana Krta" artinya:

barang siapa di dunia melakukan amal perbuatan yang baik dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa akan mendapatkan kesempurnaan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat


Jumat, 22 Februari 2013

... Logo Kabupaten Pacitan ...

... Logo Kabupaten Pacitan ...

 Ibukota Pacitan


Arti Logo Kabupaten Bangkalan

    
1. DASAR HUKUM
 
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 1968 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Pacitan.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 1968 Tentang Penggunaan Lambang Daerah.
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pacitan Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 1968 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Pacitan.



2. MAKNA LAMBANG DAERAH

a. Perisai Bersudut Lima
Melambangkan dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia, “Pancasila” yang harus kita pertahankan sampai akhir zaman. Karena Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia selaras dengan tuntutan budi nurani umat manusia di dunia ini.
    
b. Garis merah dan putih yang melingkari separo perisai
Lambang Bendera Negara kita. Merah berarti berani dan Putih berarti suci, sebagai jiwa bangsa Indonesia, berani karena kesucian, didalamnya terkandung makna kebenaran, kebijaksanaan dan keadilan serta tidak meninggalkan dasar Dasar Negara Indonesia, Pancasila. Garis hitam melingkar dibagian bawah separo perisai (sebagai kelanjutan garis merah), berarti kebenaran.
 
c. Tulisan “TATA PRAMANA HARGENG PRAJA”.
Makna dari tekad Pemerintah dan masyarakat Pacitan untuk menciptakan pemerintahan yang arif bijaksana serta mampu mengayomi dan mewujudkan masyarakat yang adil makmur, tata tentrem kerto raharjo di dalam wilayah yang dipenuhi bukit-bukit.
 
d. Bintang
Ketuhanan Yang Maha Esa, Sila Pertama dari Pancasila.
 
e. Gunung Lima
Menunjukkan bahwa geografi Pacitan. Dimana terletak Gunung Lima yang terkenal sebagai tempat bertapa/ bersemedi.
 
f. Pintu gerbang dan Tugu Pahlawan Pacitan
Mengingatkan kepada kita sebagai masyarakat Pacitan, kepada para pahlawan/patroit Pacitan yang telah gugur sebagai kusuma bangsa yang dulu telah gigih melawan kaum kolonial demi menegakkan kemerdekaan Nusa dan Bangsa Indonesia serta menjunjung tinggi Sapta Marga yang dituliskan sebagai pohon kelapa berdaun tujuh di atas Tugu Taman Pahlawan.
 
g. Laut Berombak Empat 
Digambar melengkung (berbatas gambar rantai) yang menunjukkan letak geografi Pacitan ditepi teluk yang melengkung dan menjorok kedaratan.
Ombak digambar 4, gunung digambar 5 buah, padi berjumlah 17, dan kapas berjumlah 8, bila dirangkai menjadi 17-8-“45 adalah tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
    
h. Rantai (Membatasi Laut)
Persatuan dan kesatuan masyarakat Pacitan khususnya dan Indonesia pada umumnya yang harus digalang.
i. Ketela Pohon dan Bambu
Sebagai tanaman rakyat Pacitan, yang merupakan sumber penghidupan selama berabad-abad telah menghidupkan semangat juang dan kerja keras masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
j. Padi dan Kapas 
Padi adalah bahan makanan pokok, sedangkan kapas bahan sandang. Ini diartikan sebagai pengharapan seluruh rakyat Indonesia terwujudnya murah pangan dan sandang.


Kamis, 14 Februari 2013

... Logo Kabupaten Bangkalan ...


... Logo Kabupaten Bangkalan ...



Arti Logo Kabupaten Bangkalan

  Lambang daerah kabupaten bangkalan ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1971. Lambang Daerah melukiskan suatu keadaan Daerah Kabupaten Bangkalan sebagai salah satu daerah di Pulau Madura yang mempunyai ciri-ciri khas tersendiri adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun arti dari bagian-bagian lambang terdiri dari :

1. PERISAI 

Bentuk bunga teratai bersudut lima sebagai lambang kesetiaan penuh kepada Pancasila dan sifat kesatriaan, keagungan. Persaudaraan dan religious dari masyarakat Kabupaten Bangkalan.

2. BINTANG KUNING EMAS 

Sebagai lambang segala langkah perjuangan masyarakat selalu dipedomani kepercayaan yang mendalam kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

3. SENJATA PENGGALAN DAN SENJATA CAKRA
Sebagai lambang jiwa kepahlawanan dalam menentang penjajah dahulu selalu diwarisi oleh generasi-generasi selanjutnya dalam mempertahankan tegaknya Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45

4. LAUTAN 

Sebagai tanda bahwa kabupaten Bangkalan sebagai bagian dari Pulau Madura yang dibatasi oleh lautan dan dari tiga arah, sebagai lambang dari kearifan dan kebijaksanaan yang dalam, serta kelapangan dada dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban

5. PANAH, ANAK PANAH DAN BUSURNYA 

Sebagai lambang kemauan yang keras dalam perjuangan menuju masyarakat adil dan makmur sesuai dengan tujuan Proklamasi 17 Agustus 1945

6. API KONANG 

Sebagai lambang semangat yang tidak kunjung padam dari rakyat Kabupaten Bangkalan, dikenal sebagai daerah yang aktif membentuk suksesnya pembinaan persaudaraan dengan bangsa-bangsa lain di dunia dengan melalui forum olah raga (GANEFO)

7. UNTAIAN BUNGA KAPAS
Untaian bunga kapas sebanyak 17 (Tujuh Belas) butir melambangkan kemakmuran di bidang sandang dan untaian padi, sebanyak 45 (Empat Puluh Lima) butir melambangkan kemakmuran dibidang pangan.

8. SESANTI CIPTA INDRA CAKTI DHARMA
Yang berarti bahwa segala karya dari manusia hanya dapat terwujud dengan baik apabila mendapat ridho dari Tuhan yang Maha Esa.

 

Minggu, 10 Februari 2013

... Logo Kota Blitar ...

... Logo Kota Blitar ...



 

 

Arti Logo Kota Blitar

 

a. Sesanti 

Kota Blitar memiliki Sesanti : " Kridha Hangudi Jaya " Artinya :
Semangat Gerak yang timbul dari kita masing - masing untuk berusaha mencari atau mengupayakan segala sesuatu agar berhasil dengan gemilang, dimaksudkan untuk memberi motivasi dan daya penggerak yang lebih dinamis, lebih aktif dalam pelaksanaan pembangunan, baik dan terarah kepada masyarakat guna berpartisipasi, baik dari sumber dana maupun daya yang ada.



b. Dasar :

Peraturan Daerah Kotamadya Blitar Nomor 10 Tahun 1968 tentang Bentuk, Kegunaan dan Pemakaian Lambang Daerah Kotamadya Blitar ;

 

Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar Nomor 15 tahun 1989 tentang perubahan pertama Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar Nomor 10 Tahun 1968 tentang Bentuk, Kegunaan dan Pemakaian Lambang Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar.


Arti Bentuk Lambang Kota Blitar

 

1. Perisai bersudut lima :

Pancasila

 

2. Bintang emas :

Ke-Tuhanan, Kesempurnaan, keluhuran
 

3. Pita merah dan putih :

Kebangsaan
 

4. Gapura dengan tembok batu merah 28 buah (14 di kanan 14 di kiri) :

Lambang Sumpah pemuda tanggal 28-10-1928 berdirinya Kota Blitar tanggal 14-2-1906 serta semangat pemberontakan PETA tanggal 14-2-1944.

 

5. Ganesya :

Lambang semangat belajar

 

6. Gunung :

Lambang jiwa kuar dan dinamis

 

7. Keris :

Lambang Kepahlawanan yang maju terus pantang mundur menghadapi musuh.

 

8. Padi/kapas :

Kemakmuran/ kesejahteraan


Arti Penggunaan Warna pada Lambang Kota Blitar :


1. Merah :

berani, bersemangat, revolusioner

 

2. Putih :

suci, bersih

 

3. Hitam :

kuat, sentosa, tahan uji

 

4. Biru : 

setia, luas

 

5. Hijau : 

harapan, subur

 

 

Senin, 07 Januari 2013

... Logo Kota Mojokerto ...


... Logo Kota Mojokerto ...

 

Arti Logo Kota Mojokerto

 
Lambang Kota Mojokerto ditetapkan berdasarkan PERDA Kotamadya Mojokerto Nomor 3 Tahun 1971 tanggal 26 April 1971 oleh DPRGR Kotamadya Mojokerto.

Bentuk Lambang

1. Daun lambang berbentuk perisai bersudut 5 (lima).
2. Warna lambang hijau dengan pinggir berwarna kuning emas bergambar padi dan kapas.
3. Di tengah daun lambang terlukiskan :
    gambar pohon MAJA yang berakar 12, berbuah 9 dan bercabang 3
    garis biru yang bergelombang
4. Di bawah daun lambang terdapat gambar pita bertuliskan "Kota Mojokerto"
      
Makna Bentuk dan Warna Lambang 

1. Perisai 

    melambangkan pertahanan


2. Sudut 5

    menggambarkan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia PANCASILA


3. Pinggir berwarna kuning emas dengan gambar padi dan kapas

    melambangkan kemakmuran


4. Garis biru

    melambangkan Sungai Brantas yang mengalir di tepi kota dan

    merupakan salah satu prasarana kemakmuran


5. Warna hijau

    melambangkan kesejahteraan


6. Pohon MAJA yang berakar 12, berbuah 9 dan bercabang 3

    mengandung makna angka tahun 1293 yang mengingatkan

    akan berdirinya kerajaan Majapahit.

Minggu, 06 Januari 2013

... Logo Kota Kediri ...

... Logo Kota Kediri ...

 

 

Arti Logo Kota Kediri

 

1.   Berdasarkan Surat Keputusan DPRD sementara Kota Besar Kediri tgl. 30-3-1952 No. 22/DPRD-S/52 dan tgl. 21-IX-1953 No. 16/DPRD-S/53 yang menetapkan suatu lambang (Wapen) untuk Daerah Kota Besar Kediri, dan Surat Keputusan tersebut telah disyahkan oleh Surat Keputusan Presiden RI No. 127/1954 dimuat dalam Berita Negara tahun 1954 No. 57.

2.   Berdasarkan Surat Keputusan DPRD-Kotapraja Kediri tgl. 3-3-1959 No. 5/DPRD/59 yang menimbang, bahwa disamping 'Lambang Pemerintah' Kotapraja Kediri perlu memiliki Panji, dan panji termaksud kemudian di dalam Diktum Pertama dari surat keputusan tersebut diatas, ditetapkan dalam 2 bentuk yaitu:

a. Panji Berbentuk Bendera
    Ukuran 2:3
    Warna dasar hijau agak tua
    Garis tepi berwarna kuning
    Isi, di tengah-tengah lambang Kota Kediri

b. Panji berbentuk Perisai
    Ukuran 7:8
    Warna dasar hijau agak tua
    Garis tepi berwarna kuning
    Isi, di tengah-tengah lambang Kota Kediri



Penjelasan Lambang Kota Kediri
1. Buto Locoyo

(Ki Ageng Dhoho) patih yang setia, teguh dan jujur dari Sri Aji Joyoboyo, penjaga Kota Kediri, lambang Kesetiaan, Keteguhan dan Kejujuran.


2. Perisai

Lambang Pertahanan

 
3. Macan Putih (Sri Aji Joyoboyo)

Raja Pujangga ahli nujum ternama dari Kediri, lambang Waspada

 

4. Bunga Melati

Bunga nasional (Bunga Pusaka Indonesia) berdaun lima lambang Pancasila

 

5. Padi dan Kapas

Lambang Kemakmuran

 

6. Dewi Kilisuci

Namanya sesuai dengan jiwanya. Ia bertapa untuk kepentingan saudaranya yang diberi haknya untuk memimpin rakyatnya (dia lapar untuk orang lain), lambang tidak mementingkan diri sendiri

 

7. Pita "Djojo ing Bojo"

Adalah bahan pengikat atau mempersatukan, lambang Persatuan

 

8. Sayap berbulu 17 dan 8 dan ekor berbulu 4 dan 5

Lambang Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia

 

Kesimpulannya:

Warna

Dengan Keberanian, Kesucian, dan Penderitaan dapat tercapai hasil yang gilang gemilang

Lambang

Kediri tetap Waspada dan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan Keberanian, Kesucian, Keteguhan dan tidak takut Penderitaan untuk mencapai hasil yang Gilang Gemilang (Aman dan Makmur)


Penjelasan Warna Asli yang Tertera dalam Gambar Lambang
1.    Dasar berwarna Hitam
2.    Buto Locoyo, Padi dan Kapas, Dewi Kilisuci berwarna Kuning
3.    Garis terputus-putus/titik-titik pada kepala, tangan dan kaki Buto Locoyo juga pada sayap dan ekor burung berbulu 17,8,4, dan 5 berwarna Coklat
4.   Perisai berwarna Merah
5.   Macan putih (Sri Aji Joyoboyo), bunga melati berwarna Putih
6.   Pita "Djojo ing Bojo" berwarna dasar putih dan huruf hitam



Penjelasan Arti Warna Kuning dan Hijau bagi Rakyat Kota Kediri yang Tertera dalam Panji

Dalam perjalanan sejarah kehidupan rakyat Kota Kediri, disamping warna merah-putih, terdapat sepasang kombinasi warna yang menduduki tempat istimewa dalam kalbunya, yakni kombinasi warna HIJAU-KUNING

KUNING-HIJAU

Kombinasi Kuning-Hijau itu menggambarkan perpaduan yang harmonis antara air Sungai Brantas dan kesuburan tanah di sepanjang tepinya. Kombinasi tersebut juga mempunyai latar belakang dalam sejarah bagi rakyat Kediri.

Pada abad X, (masa Empu Sindok Cri Iqanawikrama Dharmatritunggadewa), warna Kuning menggambarkan Kebesaran dan Kemegahan tampuk pimpinan. Sedangkan Hijau adalah lambang Kemakmuran tanah dan rakyat.

Timbulnya Kediri yang juga disebut Dhaha atau Panjalu terjadi pada abad XI, sewaktu raksi Hulu Cri lokacwara Dharmawangsa Airlangga Anantawikrama Tunggadewa akan mengakhiri pemerintahannya.

Kediri berdiri di samping Jenggala dan tampuk pimpinan diserahkan oleh Airlangga kepada Cri Castraprabhu, juga disebut Cri Jayawarsa, hampir dua abad lamanya Kediri turut memegang pimpinan sejarah Indonesia disamping Criwijaya di Sumatra.

Kebesaran ini dapat kita lihat pada peninggalan-peninggalan yang masih ada, dan antara lain dikuatkan oleh berita-berita dari bangsa sahabat sejak jaman purba.

Chu Ku Fei yang pernah mengunjungi Kediri pada abad ke XII menyatakan bahwa warna kuning dan hijau merupakan warna hiasan gedung-gedung resmi.

Berdasarkan sumber tersebut, Prof. Dr. N.J. Krom R.A Kern dalam bukunya "Geschiedenis van Nederlandsch Indie", menulis antara lain: "... De Fraaiehuzen vallen op, versierd met gele en groene tichels." ("Rumah-rumah yang indah tampak jelas terhias dengan ubin-ubin Kuning dan Hijau")

Mengingat keterangan tersebut diatas, maka jelaslah bahwa kombinasi warna kuning -hijau telah lama dikenal oleh rakyat Kediri dan menduduki arti istimewa dalam hati dan jiwanya.

Rakyat Kediri, disamping mengenakan warna kuning sebagai kesetiaan, ini mungkin timbul , karena di masa lampau segala kebijakan tidak pernah menyimpang dari garis-garis yang telah ditentukan oleh Empu Sindok dan Airlangga. Kesetiaan ini nampak pula -dalam usaha membangkitkan renaissance kebudayaan Indonesia di masa lampau. Sebelum Kediri, Kebudayaan- kita berada di bawah pengaruh yang kuat dari Kebudayaan Hindu.

Warna hijau selain diartikan kemakmuran, juga diartikan kewaspadaan, karena soal kemakmuran tidak dapat dipisahkandari kewaspadaan.

Bagi Kediri kedudukan Sungai Brantas adalah suatu faktor yang menghubungkan kedua hal tersebut. Air Brantas yang berwarna kuning keemasan -itu merupakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan, tetapi disamping itu terus menerus mengajak rakyat waspada. Kelengahan akan dapat mengubah kemakmuran menjadi kehancuran.

Jadi warna kuning dan hijau itu bagi Kediri mengandung arti complemenfen (saling melengkapi) dan mengandung dwimakna.

Kebesaran "kuning" hanya dapat dicapai dengan kemakmuran "hijau" dan sebaliknya, Kewaspadaan "hijau" hanya dapat digunakan sebagai senjata kalau ada kesetiaan "kuning".

Dalam rangka perpaduan kesetiaan dan kewaspadaan inilah muka dua warna tersebut digunakan juga sebagai lambang Angkatan Perang Jayakatwang, di tengah-tengah panji-panji Merah-Putih, dalam usahanya mengembalikan kejayaan Kediri.