Home

Minggu, 06 September 2015

... Logo Kabupaten Probolinggo ...

... Logo Kabupaten Probolinggo ...
Ibukota Sumenep
 
  logo Vector Kabupaten Probolinggo  (Download.cdr )
 

Arti Logo Kabupaten Probolinggo


Sebuah Bintang,
bersudut lima, berwarna kuning dengan lima berkas sinarnya berwarna putih

Diatas Bintang, 
lukisan Angin berwarna merah putih
Dibawah Bintang,
lukisan Gunung berwarna biru tua
Dibawah Gunung,
lukisan Sungai berwarna putih
Dibawah Sungai,
lukisan Dataran tanah berwarna hijau
Dibawah Dataran tanah,
lukisan Gelombang Air Laut berwarna putih
Pada sebelah kiri lukisan Gelombang Air Laut berwarna putih,
aslinya hijau dan sebelah kiri bawah Buah Anggur sebanyak 17 (tujuh belas) buah dengan warna aslinya hijau muda
    
Pada sebelah kanan,
lukisan Daun Mangga sebanyak 5 (lima) helai dan sebelah kanan bawah 8 (delapan) Buah Mangga dengan warna aslinya hijau
Dibawah Buah Anggur dan Mangga
lukisan Pita putih berisi tulisan semboyan : “Prasadja Ngesti Wibawa”


Warna Merah berarti : Keberanian. Makna Lambang
Bintang 
merupakan pertanda Ketuhanan Yang Maha Esa dan Lima berkas sinar Bintang dimaksudkan sebagai pertanda Dasar Falsafah Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila sebagai perwujudan kejiwaan Bangsa Indonesia yang kita amankan dan amalkan.
Angin  
merupakan ciri khas bagi Daerah Kabupaten Probolinggo yang terkenal dengan sebutan “Angin Gending”. Angin yang arusnya sangat deras yang datang setiap musim kemarau dari arah Tenggara.
Gunung sebagai pertanda Gunung Bromo. 
Sebuah gunung di Daerah Kabupaten Probolinggo terletak di Pegunungan Tengger dalam sebuah kalender yang luas dengan garis tengahnya kurang lebih 11 (sebelas) kilometer.
  
Sungai 
sebagai pertanda “Sungai Banger”. Sebuah sungai yang semula memberi nama daerah Kabupaten ini pada zaman Bupati Probolinggo yang pertama Kiyai Tumenggung Djojolelono (tahun : 1746-1768).
Dataran tanah
merupakan pertanda keadaan tanah Daerah Kabupaten Probolinggo yang cukup subur.
Gelombang Air Laut
yang mewujudkan letak Daerah Kabupaten Probolinggo ditepi pantai (Selat Madura).
Daun Anggur sebanyak 4 (emapat0 helai dengan buah Anggur 17 (tujuh belas) buah
menunjukkan hasil buah-buahan khas Daerah Probolinggo (terkenal sejak tahun 1913). 
Daun Mangga sebanyak 5 (lima) helai dengan buah Mangga 8 9delapan) buah 
menunjukkan buah-buahan yang terkenal di seluruh Indonesia dan sekitarnya dan merupakan hasil buah-buahan khas daerah Probolinggo. 
Rangkaian buah Anggur (17), Buah Mangga (8), Daun Anggur (4), dan Daun Mangga (5), merupakan pertanda : Tanggal, bulan dan tahun “Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia”
Pita Putih berisi semboyan : ;Prasadja Ngesti Wibawa”.
Makna semboyan : “Prasadja” berarti : bersahaja, blaka, jujur, bares, dengan terus terang, “Ngesti” berarti : menginginkan, menciptakan, mempunyai tujuan, “Wibawa” berarti : mukti, luhur, muia. “Prasadja Ngesti Wibawa” berarti : Dengan rasa tulus ikhlas (bersahaja, jujur, bares) menuju kemuliaan.

Makna Warna-warna Yang Digunaka:
Warna Kuning berarti : Keagungan, Keluhuran, Kemuliaan. 
Warna Biru berarti : Kesetiaan.
Warna Hijau berarti : Kesuburan, Kemakmuran.

... Logo Provinsi Kalimantan Utara ...

... Logo Provinsi Kalimantan Utara ...
lbukota Tanjung Selor
Arti Logo Provinsi Kalimantan Utara

• Tulisan Kalimantan Utara;
• Bintang;
• Gerbang perbatasan merah putih;
• Perisai dengan ukiran khas budaya Dayak, Bulungan dan Tidung, dengan parang dan tombak bersilangan didepannya;
• Padi dan kapas yang diikat dengan pita, jumlah padi 22 butir, pita 4 (empat) simpul, dan kapas 13 buah;
• Laut bergelombang;
• 4 (empat) garis gelombang yang menggambarkan sungai;
Dibagian bawah ada tulisan “BENUANTA” diatas pita warna putih kuning.
Bentuk keseluruhan Logo Daerah, bersudut 5 (lima) yang mengandung arti dan makna berazaskan falsafah Negara Pancasila, dengan warna dasar biru muda/biru langit yang melambangkan keindahan, kesejahteraan, kedamaian, kewibawaan.

Warna Logo Daerah mempunyai arti : 
Warna Putih
melambangkan kesucian, keikhlasan, kejujuran;

Warna Biru
melambangkan keindahan, kesejahteraan, kedamaian, kewibawaan;

Warna Hijau
melambangkan kesuburan, kemakmuran, ketaqwaan, pertembuhan;

Warna Hitam
melambangkan ketegasan, perlindungan, ketokohan;

Warna Merah
melambangkan keberanian, kekuatan;

Warna Kuning
melambangkan kemuliaan, keagungan, kesuksesan.

Makna Logo Daerah : 
Tulisan KALIMANTAN UTARA
melambangkan identitas Provinsi Kalimantan Utara sebagai daerah Otonomi Baru;
 
Bintang
melambangkan ketuhanan Yang Maha Esa; 
Gerbang Perbatasan Warna Merah Putih
melambangkan bahwa Provinsi Kalimantan Utara merupakan wilayah yang berada di perbatasan Negara Republik Indonesia;
Perisai dengan ukiran khas budaya Dayak, Bulungan dan Tidung, dengan parang dan tombak bersilang
melambangkan budaya masyarakat di Kalimantan Utara terdapat suku dan budaya yang beragam yang hidup saling berdampingan rukun, bersatu dan harmoni, penuh semangat pantang mundur untuk membangun dan selalu siap dalam menghadapi tantangan yang dating dari luar maupun dari dalam; 
Padi dan Kapas
melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang merupakan tujuan seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan Utara; 
Laut bergelombang
melambangkan potensi sumber daya alam yang ada di lautan yang dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Utara, gelombang melambangkan kehidupan yang dinamis; 
4 (empat) buah sungai berwarna putih
bermakna sebagai urat nadi perekonomian dari 4 (empat) yang menghubungkan masyarakat di pedalaman dengan daerah pantai dan perbatasan (suangai kayan, sungai sesayap, sungai sembakung dan sungai sebuku); 
Tulisan motto “BENUANTA” diatas pita kuning
merupakan motto/semboyan dari Provinsi Kalimantan Utara yaitu Kalimantan Utara adalah wilayah kita/daerah kita yang harus dibangun dan dipertahankan untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Jumat, 10 Juli 2015

... Logo Kabupaten Sumenep ...

... Logo Kabupaten Sumenep ...
Ibukota Sumenep
 
  logo Vector Kabupaten Sumenep  (Download.cdr )
 
 
 

Arti Logo Kabupaten Sumenep


SK DPRD-GR Tanggal 25 Mei 1965
NO.:3/II/20DPRD-DR/65/2820

Ukuran Lambang
82.5 x 105 cm (11 14)


Bentuk Lambang
Berbentuk "PERISAI" dengan mempunyai 5 (lima) sudut. Makna Perisai melambangakan senantiasa kesiapsediaan dan keberanian masyarakat dan daerah tingkat II Sumenep untuk mempertahankan diri dari setiap gangguan kedzoliman serta mempertahankan keunggulan dan kemakmuran daerah.
Makna dan Kemakmuran daerah

Makna dari 5 (lima) sudut perisai melambangkan

 dasar yang akan ditaati dan akan dipertahankan oleh masyarakat daerah tingkat II Sumenep, ialah falsafah dasar Negara Kita Pancasila. Karena itu maka sudut 5 (lima) yang melingkari dan merupakan bentuk dari perisai tersebut.

Versiering isi perisai :
Terdapat gambar KUDA BERSAYAP yang berwarna kuning emas, diambil dari lambang kepahlawanan terkenal di daerah tingkat II Sumenep yang ada hubungannya dengan cerita kuno yaitu kuda Skati dari Pahlawan Putra Sumenep DJOKO TOLE (Aria Panole) dengan lukisan kuda itu melambangkan jiwa keberanian dan patriotisme mesyarakat daerah Tingkat II Sumenep, dan sayap dari kuda itu melambangkan jiwa penuh dinamika. Sedang warna kuning melambangkan dasar mengagungkan Tuhan Yang Maha Esa yang menyoroti setiap gerak dan usaha Daerah Tingkat II Sumenep. Selaras pula dengan dasar pertama dari Pancasila. Selain gambar lukisan kuda bersayap berwarna kuning emas tersebut, ditetapkan pula adanya PITA yang berisikan tulisan SUMEKAR (Nama Sumenep diwaktu jaman nenek moyang kita).

Makna dari kata Sumekar 

senantiasa berkembang (mekar) yang sesuai sekali dengan perkembangan revolusi nasional kita yang terus berkembang "in the rising deman" mencapai terwujudnya cita-cita Pancasila amanat penderitaan rakyat yang terkenal dengan SOSIALISME INDONESIA.

Sikap dan bentuk Kuda :
Ditetapkan dalam keadaan beraksi menentang, kepalanya sedikit tunduk menoleh ke kiri (gigih, bahasa Madura "nyoronteng"). Sayap kuda berdiri tegak sesuai dengan keadaan kuda yang siap sedia mengemban amanat Penderitaan Rakyat Daerah Tingkat II Sumenep. Bulu ekor kuda keriting 8, mengingatkan kita pada tahun 1945 dan keritingan dari bulu-bulu itu kita harus bersatu.

Pita di dalam :
Pita dalam perisai ditetapkan berwarna dasar putih dan tulisan dengan warna dasar berwarna merah, melambangkan SANG MERAH PUTIH bendera kita Negara Republik Indonesia.

Dasar Hijau dari :
Warna hijau ialah berarti yang akan datang (harapan) terhadap cita-cita yang diperjuangkan.


Warna Hitam :
Sebagai batas tertentu yang melingkari perisai dengan arti dari lingkaran termaksud menyatukan cita-cita.

Selasa, 28 April 2015

... Logo Kabupaten Ponorogo ...

... Logo Kabupaten Ponorogo ...
  logo Vector Kabupaten Ponorogo  (Download.cdr )
 
 
 

Arti Logo Kabupaten Ponorogo


Lambang daerah Kabupaten Ponorogo terdiri atas sebelas bagian :
1.    Bintang bersudut lima lambang Ketuhanan Yang Maha Esa
2.    Sinar Cahaya
3.    Gapuro Bentar / candi Bentar
4.    Penampang frontal reyog dengan lima jalur diatas empat trap
5.    Gunung terdiri dari dua puncak
6.    Gelombang samudra lepas
7.    Pita dan garis cakrawala
8.    Padi berbiji tujuh belas dan kapas berbuah delapan di alam terbuka
9.    Tulisan Ponorogo
10.  Bentuk perisai / tameng
11.  Warna lukisan
 

Bintang emas bersudut lima 
melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang mengandung maksud, bahwa rakyat dan masyarakat Ponorogo sejak dulu kala merupakan suatu kelompok masyarakat yang berkeyakinan kuat akan ber Tuhan dan bersendikan religius, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan bermaksud pula sumber sila-sila yang menjadi falsafah Negara RI serta sebagai sendi pengayoman, ekonomi, politik, seni dan budaya.

Sinar cayaha
Melambangkan nur/cahaya kebenaran Tuhan Yang Maha Esa yang melimpah dan memancar, memberi petunjuk kearah langkah perjuangan pemerintah daerah Ponorogo, menuju kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat yang berpancasila serta bertaqwa (sepi ing pamrih rame ing gawe)

Gapuro Bentar / Candi Bentar
Melambangkan kejayaan Pemerintah Ponorogo dibawah pimpinan Batoro Kathong yang berhasil mencetak masyarakat yang bermental tinggi, jujur, rela berkorban dan sederhana (Co-bloko), pemerintah yang unik histories penuh dengan pahlawan pembela yang kuat. 

Penampang Reyog dengan lima jalur di atas empat trap 
Melambangkan kesenian asli dan sejarah besar reyog yang ditimbulkan oleh kerajaan – kerajaan lama Ponorogo (KLONO SEWANDONO) yang mengandung kepahlawan (heroik). Dengan kesenian khas reyog, Ponorogo menjadi daerah dikenal antara lain oleh turis seluruh pelosok penjuru tanah air. 

Jalur lima dan trap empat, 
mengesankan angka 45 dari tahun 1945 yang bersejarah, yakni tahun kejayaan dan lahirnya proklamasi Kemerdekaan RI

Gunung terdiri dari dua puncak
Bahwa daerah Ponorogo terletak diantara dua gunung yang besar, ialah gunung Lawu dan gunung Wilis, yang kedua-dua nya mempunyai hubungan histories yang erat dan pekat dengan sejarah terjadinya kota Ponorogo beserta kebudayaanya.

Berlambang samudra lepas
Melambangkan pada pemerintahan yang sedang berlangsung sepanjang masa, ibarat di hempas sepanjang jaman sebagai air bah nan tak kunjung surut (habis-habisnya) mengarungi samudra kehidupan untuk umat manusia dan yang terbentang luas dihadapan pemerintah yang mengemban amanat rakyat untuk menuju kebahagiaan hidup dibawah ridho maupun pertolongan Tuhan Yang Maha Esa

Pita dan garis cakrawala
Merupakan simbol daripada tugas yang harus diselesaikan, harus tak terputus yakni semua tanggungjawab harus diselesaikan dan disempurnakan dengan sebaik-baiknya menuju kearah cita-cita masyarakat adil, makmur materiil dan spiritual di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

Padi berbiji 17 dan kapas berbuah 8 di alam terbuka :
Angka tujuh belas dan angka delapan mengesankan hari, tanggal dan bulan bersejarah dan keramat, yakni proklamasi 17 Agustus (hari Proklamasi Negara kita).

Melambangkan kemakmuran, kesuburan alam dan kejayaan yang terdapat dalam hasil bumi daerah Kabupaten Ponorogo yang juga sebagai sumber kehidupan rakyat dan Pemerintah Daerah yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa

Tulisan Ponorogo
Adalah nama daerah yang memiliki lambang tersebut, yang berarti : 
PONO : adalah melihat, ROGO : sariro (badan).
Adapun arti seluruhnya berarti mawas diri dan berbuat karena benar serta suci tanpa meninggalkan dan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang



Kamis, 19 Februari 2015

... Logo Kabupaten Mojokerto ...

... Logo Kabupaten Mojokerto ...
Ibukota Mojosari
 
  logo Vector Kabupaten Mojokerto  (Download.cdr )
 
 
 

Arti Logo Kabupaten Mojokerto


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 1 Tahun 1972 Tambahan Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 1973 seri C Tanggal 31 Agustus 1973 No. 166/C : 

Pasal 7(1)    Tiga lingkaran inti bulat yang berwarna kuning emas, abu-abu suram dalam perisai berwarna merah putih adalah melukiskan :

a.   Tiga jaman kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia yaitu :

      1.  Kuning emas      : Jaman keemasan Mojopahit

      2.  Abu abu suram  : Jaman penjajahan

      3.  Kuning              : Jaman kemerdekaan 17 Aguastus 1945



b.  Lahiriyah dan bathiniyah :

    
Lingkaran dalam yang mengibaratkan bhatiniyah;

     Lingkaran luar yang mengibaratkan lahiriyah;

     Kedua lingkaran dalam dan luar (kombinasi) yang mengibaratkan

     bhatiniyah dan lahiriyah adalah sama-sama (satu);

(2)   Uruta-urutan 3  zaman termaksud pada sub a. sengaja dimulai dari bagian dalam sehingga zaman kemerdekaan dilukiskan di bagian luar bidang gerak kemajuan yang luas disegala lapangan didasari politik Negara yang bebas aktif.


Pasal 8

(
1)     Pura adalah Pura Wringin Lawang yang berwarna putih merah terdiri dari :
    sususnan pilar pertama 7)
    susunan pilar kedua 5) = jumlah 17
    susunan pilar ketiga 5)


yang menggambarkan kemakmuran dalam gambar berombak sungai 5 yang melukiskan Panca Usaha dalam meningkatkan produksi pertanian.



Pasal 9
Pohon beringin dimaksudkan pada pasal 4 Peraturan daerah ini mengandung makna sebagai berikut :
(1)  Pohon berliku 17 melambangkan perjuangan yang abadi yaitu Pemerintah yang memberikan pengayoman bagi rakyatnya di 17 Kecamatan;

(2)  Pohon bercabang 3 melukiskan  3 landasan perjuangan

      1.  Idiil               : pancasila;

      2.  Strukturil      : UUD 1945;

      3.  Operasional  : Keputusan-keputusan Sidang MPR (S);

           Daun beringin berliku 17 melukiskan angka 17;

           Sulur berjumlah 8 melukiskan angka 8;

           Sulur berjumlah 5 melukiskan Pancasila;

        Jumlah liku pada akar @ 3 = 15 ditambang dengan jumlah a, b, c dan d menjadi 15 yang melukiskan angka 45 sehingga pada pohon beringin itu terdapat angka keramat 17-8-45 yang dijiwai pancasila.


Pasal 10
Kata-kata WIJNA dan MANTRIWIRA adalah semboyan dari Gajah Mada yang berarti :

WIJNA            :      Bijaksana, berpandangan luas dan penuh hikmah dalam kesukaran dan kepentingan;

MANRIWIRA    :      PEMBELA NEGARA YANG SEALU BERANI, TIDAK BERBUAT SALAH KARENA YAKIN BERTINDAK DENGAN PENUH KESUCIAN DEMI KEPENTINGAN Bangsa dan Negara.


Semboyan itu singkatnya berarti pahlawan yang berani, bijaksana dan penuh tanggungjawab.



Pasal 11
(1)     Gambar padi dan kapas melukiskan  cukup sandang dan pangan
(2)     Daun dan buah maja mengingatkan pada sejarah nama Majopahit (buah maja rasanya pahit)
(3)     a.   Daun dan bunga kapas serta daun dan buah maja di sebelah kiri lingkaran luar berjumlah 17;
         b.   Antara gambar padi dan kapas di sebelah bawah terdapat hurup BRA yang berbentuk angka 8
         c.    Daun dan buah maja serta butir-butir padi di sebelah kanan lingkaran berjumlah 45
         d.   Hiasan pura bersusun 4 kiri kanan = s
         e.   umlah pilar kanan/kiri 34)
         f.    Pura bertingkat 6)
         g.   Pura tingkat 5)


(4)     Adalah mengandung 2 (dua) makna :

1.      Melambangkan Daerah Kabupaten Mojokerto dengan 17 Kecamatan yang dahulu menjadi pusat Pemerintahan Kerajaan Mojopahit tempat-tempat sisa peninggalan zaman Mojopahit itu. Dalam 17-8-45 daerah Mojokerto mencatat pula banyak sejarah dan peristiwa kepahlawanan yang menunjukkan jiwa patriot dan kesadaran untuk bernegara dari rakyat.

2.      Melukiskan angka keramat 17-8-45, yang mengandung arti bahwa bathiniyah yang dilukiskan sebagai lingkaran dalam ayat (1) sub b pasal 7 Peraturan daerah ini adalah berjiwa 17-8-45;

(5)     Tangga pada Pura yang berjumlah 5 melukiskan  panca tertib sebagai jalan dan cara serta bagi pelaksanaan stabilitas Politik Ekonomi;

(6)     Sungai adalah sungai Brantas yang melintasi daerah Kabupaten Mojokerto dengan Brantas deltanya.

(7)     Warna buah maja tidak sama menunjukkan suatu proses perkembangan jalannya Pemerintahan yang makin lama makin disempurnakan sesuai dengan kemajuan Bangsa Indonesia.

Pasal 12
(1)     Huruf BRA singkatan dari Brawijaya dapat diartikan Bra berarti agung atau popular dan Wijaya berarti kemenangan gemilang (harum) sedangkan buah maja yang berjumlah semua 9 melukiskan kejayaan;

(2)     Jumlah buah Maja 9 menggambarkan walisongo yang kesemuanya berketuhanan Yang maha Esa, lagi pula angka 9 adalah kesatuan yang paling tinggi melukiskan bahwa Kabupaten Mojokerto bercita-cita tinggi;

(3)     Huruf BRA dilukiskan dengan garis-garis berbentuk lambang yang melukiskan/melambangkabn kesatuan dan persatuan yang kokoh kuat dan kekal abadi.


Pasal 13
Pada lingkaran dalam dan luar terdapat kombinasi sebagai berikut :
1. Daun dan buah maja serta daun dan bunga kapas dalam lingkaran sebelah kiri berjumlah 17;
2. Jumlah sulur pohon beringin dalam lingkaran bagian dalam berjumlah 8;
3. Daun dan buah maja serta padi dalam lingkaran luar sebelah kanan berjumlah 45;
Keseluruhan dari a, b, dan c tersebut menunjukkan angka keramat 17-8-45 terdapat pada lingkaran bagian luar dan dalam secara kombinasi yang melukiskan adanya jiwa terdapat pada bagian luar dan dalam secara kombinasi yang melukiskan adanya ikatan 17-8-45 antara lahiriyah dan bathiniyah (satu kata dan perbuatan)

Pasal 14

Bunga teratai putih berujung lima adalah lambing dari Departemen Dalam Negeri yang menunjukkan kesucian hidup ditengah-tengah masyarakat Pancasila.

Pasal 15
Perisai bersudut lima berwarna putih melambangkan perjuangan membela Pancasila secara gagah berani dan konsekwen, dengan sifat kesatria dan jujur tanpa pamrih serta penuh kesucian lahir/batin.

Pasal 16
Warna-warna yang dipergunakan dalam Lambang daerah berarti sebagai berikut :
Kuning emas berarti = kebebasan/keluhuran
Kuning biasa berarti harapan
Merah berarti keberanian
Putih berarti kesucian
Hijau berarti kemakmuran
Biru berarti ketenangan yang abadi
Hitam berarti kesataun/kokoh
Merah bata berarti semangat tak kinjungan padam
Abu-abu suram = masa suram dan penuh penderitaan


Pasal 17
Dilihat dari keseluruhan Lambang daerah melukiskan Kabupaten Mojokerto sebagai daerah panjang-punjung, pasir wukir gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja, ambeg paramaarta.         

Rabu, 28 Januari 2015

... Logo Kabupaten Malang ...

... Logo Kabupaten Malang ...

Ibukota Kepanjen



 


Arti Logo Kabupaten Malang


MERAH PUTIH : Perisai Segi Lima

MERAH :
Tulisan Kabupaten Malang

KUNING EMAS :
Garis tepi atap kubah

HIJAU :
Warna dasar kubah

HIJAU :
Gunung Berapi

PUTIH :
Asap

PUTIH DAN HITAM :
Keris

PUTIH :
Buku terbuka

BIRU TUA :
Laut

PUTIH :
Gelombang laut ( Jumlah 19 )

KUNING EMAS :
Butir padi ( Jumlah 45 )

PUTIH :
Bunga kapas ( Jumlah 8 )

HIJAU :
Daun kapas ( Jumlah 17 )

KUNING EMAS
: Bintang bersudut lima

PUTIH DAN HITAM :
Pita terbentang dengan sesanti Satata Gama Kartaraharja