... Logo Kota Batu ... |
Senin, 19 November 2012
... Logo Kota Batu ...
Gambar Bintang
Melambangkan sistem pemerintahan Kota Batu yang tertib, rapi, dan teratur.
Selasa, 13 November 2012
... Logo Kota Madiun ...
... Logo Kota Madiun ... |
Arti Logo Kota Madiun
Berdasakan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun Nomor 4 Tahun 1970, adalah :
Makna Lambang
1. Perisai sebagai dasar lambang dasar Warna Hijau Tua
bermakna sebagai penjagaan dan perlindungan, dalam arti luas ialah pembinaan, keselamatan dan kesejahteraan pemduduk dan pemerintah ;
2. Dua Gunung dan Sungai warna biru dan putih, langit cerah warna kuning serta tanah subur warna hijau muda
bermakna letak kota Madiun di daerah yang subur, diantara Gunung Lawu dan Gunung Wilis dimana mengalir Bengawan Madiun ;
3. Fondamen terdiri atas 5 batu utama warna merah
bermakna dasar Pemerintah Daerah yang demokratis bersendi Pancasila ;
4. Tugu Warna putih
bermakna persatuan dan pengabdian yang dijiwai semangat Proklamsi 17 Agustu 1945 ;
5. Keris Pusaka Tundung Madiun warna hitam
bermakna kejayaan, kepribadian dan sebagai penolak bahaya ;
6. Padi dan Kapas warna kuning emas, setangkai padi terdiri dari atas 17 butir, setangkai kapas terdiri dari atas 8 bunga dan sembilan daun bermakna
kemakmuran dan kesejahteraan sesuai dengan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945
Makna Warna Pada Gambar
1. Hijau-tua dan Hijau muda
berarti kesuburan, kemakmuran dan kesejahteraan
2. Kuning dan Kuning emas
berarti kebesaran dan kejayaan
3. Biru
berarti ketentraman dan kesetian
4. Putih
berarti kesucian
5. Merah
berarti keberanian
6. Hitam
berarti keabadian
Arti/makna keseluruhan lambang Daerah Kota Madiun adalah
Pemerintah Daerah yang demokratis dengan penuh kesetiaan, keberanian dan kesucian, sebagai pelindung rakyat, mengabdi dan berjuang atas dasar jiwa proklamasi 17 Agustu 1945 menuju terciptanya masyarakat adil makmur dan sejahtera Pancasila
Sabtu, 10 November 2012
... Logo Kota Pasuruan ...
... Logo Kota Pasuruan ... |
Ibu Kota Pasuruan
logo Vector Kota Pasuruan (Download.cdr )Arti Logo Kota Pasuruan
Bentuk perisai bulat telur
Pita merah putih sebagai bingkai dari perisai Tugu Kota Pasuruan
Bintang segi lima atas tugu
Padi seutas dengan 17 butir disebelah kiri
kapas dengan jumlah bunga kapas 8 disebelah kanan.
Laut dan gunung sebagai latar belakang.
Pita putih dengan tulisan motto
“SURA DIRA SATYA PATI”
Tugu berdiri tegak ditengah perisai:
melukiskan sesuatu produk dari pada sejarah perjuangan fisik dimasa lampau yang telah dihasilkan secara gemilang, dan juga merupakan monument Kota Pasuruan yang terletak seolah olah diapit oleh Gunung Tengger dan selat Madura
Perisai Bulat Telur :
Mempunyai makna melukiskan sifat – sifat ketahanan dari segenap potensi yang terdapat dalam Kota Pasuruan
Pita Merah Putih :
Menjiwai semangat ketahanan
Tugu berwarna kuning Latar Belakang Gunung :
Melambangkan seolah olah kota Pasuruan diapit oleh Pegunungan Tengger dan selat Madura
Padi 17 butir & Kapas 8:
Melukiskan kemakmuran dan kesejahteraan kota pasuruan, baik meliputi sandang pangan, unsure unur perkonomian yang lain maupun yang meliputi kemajuan dari pada pembangunan di segala bidang
Pita Putih dengan tulisan Sura Dira Satyapati:
Mempunyai arti Berani Teguh Hati dan Setya kepada pimpinan Negara dan Agama, perkataan Sura Pati juga melambangkan bahwa masyarakat Kota Pasuruan akan mengingat pahlawan Untung Soeropati
Dasar Hukum
Peraturan Daerah Kota Pasuruan, Nomor 7/1971 yang ditetapkan pada tanggal 28 September 1971, dan diundangkan dalam lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 22 Juni 1972 Nomor : 27 / B
Pasuruan T I B A
TERTIB
Melangkah dan menata diri denga tertib. Mengatur Kota Pasuruan dengan tertib hukum, administrasi, tertib masyarakat dan tertib segalanya
INDAH
Menjalin hubungan komunikasi antara Pemerintah dengan masyarakat, hubungan antara aparatur pemerintah di daerah, hubungan antara ulama dan umaroh atau dengan pemerintah, hubugan antara umat beragama, hubungan antara suku dan keturunan seindah pemandangan taman bougenville di setiap halaman rumah dan pekarangan, indah bentuknya sehingga akan membuat betah hidup di Kota Pasuruan.
BERSIH
Menjadikan Kota Pasuruan bersih dari kecerobohan, bersih dalam rumah dan pekarangan, bersih lingkungan RT dan RW dari kotoran sampah dan debu, bersih dari segala macam kotoran serta bersih segala – galanya, sehingga menjadikan Kota PAsuruan yang sehat dan dinamis.
Aman
Tidak diganggu adanya pencurian dan kejahatan, tidak terganggu dengan lingkungan yang ramai, tidak merasakan risau dan was – was, tidak merasa was – was kalau anak – anak bersekolah dan merasa aman karena dilindungi hukum.
Pita merah putih sebagai bingkai dari perisai Tugu Kota Pasuruan
Bintang segi lima atas tugu
Padi seutas dengan 17 butir disebelah kiri
kapas dengan jumlah bunga kapas 8 disebelah kanan.
Laut dan gunung sebagai latar belakang.
Pita putih dengan tulisan motto
“SURA DIRA SATYA PATI”
Tugu berdiri tegak ditengah perisai:
melukiskan sesuatu produk dari pada sejarah perjuangan fisik dimasa lampau yang telah dihasilkan secara gemilang, dan juga merupakan monument Kota Pasuruan yang terletak seolah olah diapit oleh Gunung Tengger dan selat Madura
Perisai Bulat Telur :
Mempunyai makna melukiskan sifat – sifat ketahanan dari segenap potensi yang terdapat dalam Kota Pasuruan
Pita Merah Putih :
Menjiwai semangat ketahanan
Tugu berwarna kuning Latar Belakang Gunung :
Melambangkan seolah olah kota Pasuruan diapit oleh Pegunungan Tengger dan selat Madura
Padi 17 butir & Kapas 8:
Melukiskan kemakmuran dan kesejahteraan kota pasuruan, baik meliputi sandang pangan, unsure unur perkonomian yang lain maupun yang meliputi kemajuan dari pada pembangunan di segala bidang
Pita Putih dengan tulisan Sura Dira Satyapati:
Mempunyai arti Berani Teguh Hati dan Setya kepada pimpinan Negara dan Agama, perkataan Sura Pati juga melambangkan bahwa masyarakat Kota Pasuruan akan mengingat pahlawan Untung Soeropati
Dasar Hukum
Peraturan Daerah Kota Pasuruan, Nomor 7/1971 yang ditetapkan pada tanggal 28 September 1971, dan diundangkan dalam lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 22 Juni 1972 Nomor : 27 / B
Pasuruan T I B A
TERTIB
Melangkah dan menata diri denga tertib. Mengatur Kota Pasuruan dengan tertib hukum, administrasi, tertib masyarakat dan tertib segalanya
INDAH
Menjalin hubungan komunikasi antara Pemerintah dengan masyarakat, hubungan antara aparatur pemerintah di daerah, hubungan antara ulama dan umaroh atau dengan pemerintah, hubugan antara umat beragama, hubungan antara suku dan keturunan seindah pemandangan taman bougenville di setiap halaman rumah dan pekarangan, indah bentuknya sehingga akan membuat betah hidup di Kota Pasuruan.
BERSIH
Menjadikan Kota Pasuruan bersih dari kecerobohan, bersih dalam rumah dan pekarangan, bersih lingkungan RT dan RW dari kotoran sampah dan debu, bersih dari segala macam kotoran serta bersih segala – galanya, sehingga menjadikan Kota PAsuruan yang sehat dan dinamis.
Aman
Tidak diganggu adanya pencurian dan kejahatan, tidak terganggu dengan lingkungan yang ramai, tidak merasakan risau dan was – was, tidak merasa was – was kalau anak – anak bersekolah dan merasa aman karena dilindungi hukum.
Sabtu, 06 Oktober 2012
... Logo Kota Malang ...
... Logo Kota Malang ... |
Ibu Kota Malang
Arti Logo Kota Malang
Motto "MALANG KUCECWARA"
berarti Tuhan menghancurkan yang bathil, menegakkan yang benar
Arti Warna :
Merah Putih, adalah lambang bendera nasional Indonesia
Kuning, berarti keluhuran dan kebesaran
Hijau adalah kesuburan
Biru Muda berarti Kesetiaan pada Tuhan, Negara dan Bangsa
Segilima berbentuk perisai
bermakna semangat perjuangan kepahlawanan, kondisi geografis, pegunungan, serta semangat membangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
DPRD mengkukuhkan lambang Kotamadya Malang dengan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 1970.
Bunyi semboyan pada lambang "MALANG KUCECWARA"
Semboyan tersebut dipakai sejak hari peringatan 50 tahun berdirinya KOTAPRAJA MALANG 1964, sebelum itu yang digunakan adalah
"MALANG NAMAKU, MAJU TUJUANKU"
yaitu terjemahan dari :
"MALANG NOMINATOR, SURSUMMOVEOR"
Yang disyahkan dengan "Gouvernement besluit dd. 25 April 1938 N. 027". Semboyan baru itu diusulkan oleh Almarhum Prod.DR. R.Ng.Poernatjaraka, dan erat hubungannya dengan asal mula Kota Malang pada jaman Ken Arok.
Kamis, 04 Oktober 2012
... Logo Kota Probolinggo ...
... Logo Kota Probolinggo ... |
Ibukota Probolinggo
Arti Logo Kota Probolinggo
Ditetapkan dengan
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Nomor 203 tahun 1956
PENJELASAN :
1. Ukuran Lambang :
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Nomor 203 tahun 1956
PENJELASAN :
1. Ukuran Lambang :
28 x 36 cm
2. Bentuk Lambang : Perisai;
2. Bentuk Lambang : Perisai;
Dimaksudkan sebagai tanda perkenalan dalam perjuangan menegakkan kemerdekaan negara dan daerahnya yang telah tercapai.
3. Dasar Biru Muda :
3. Dasar Biru Muda :
melambangkan Kota Probolinggo sebagai daerah pantai.
4. Isi :
4. Isi :
a. Bintang bercahaya dengan sinar keemasan.
b. Daun Anggur dan Daun Mangga sebagai hiasan, tidak berwarna.
5. Arti Bintang :
”Probolinggo” yang ada hubungannya dengan cerita kuno, yaitu jatuhnya sebuah benda bercahaya (meteor) – dalam lambung dilukiskan sebagai bintang dan tempat jatuhnya benda tersebut oleh raja-raja dahulu dipilih sebagai tempat untuk mendapatkean perdamaian dan mengakhiri perselisihan.
PROBO dalam bahasa Sansekerta berari sinar, sedang LINGGA berarti tanda, dalam hal ini tanda perdamaian. Dapat juga diartikan : asli atau sederhana (seperti perwujudan seluruh lambang yang sederhana).
Dengan lambang ini diharapkan jiwa nurani segenap penduduk Kota probolinggo selalu mendapat tuntunan cahaya terang sehingga sehingga alam pikiran dan perbuatannya selalu ditujukan pada usaha tercapainya masyarakat adil makmur,s esuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
6. Daun Anggur dan Mangga :
b. Daun Anggur dan Daun Mangga sebagai hiasan, tidak berwarna.
5. Arti Bintang :
”Probolinggo” yang ada hubungannya dengan cerita kuno, yaitu jatuhnya sebuah benda bercahaya (meteor) – dalam lambung dilukiskan sebagai bintang dan tempat jatuhnya benda tersebut oleh raja-raja dahulu dipilih sebagai tempat untuk mendapatkean perdamaian dan mengakhiri perselisihan.
PROBO dalam bahasa Sansekerta berari sinar, sedang LINGGA berarti tanda, dalam hal ini tanda perdamaian. Dapat juga diartikan : asli atau sederhana (seperti perwujudan seluruh lambang yang sederhana).
Dengan lambang ini diharapkan jiwa nurani segenap penduduk Kota probolinggo selalu mendapat tuntunan cahaya terang sehingga sehingga alam pikiran dan perbuatannya selalu ditujukan pada usaha tercapainya masyarakat adil makmur,s esuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
6. Daun Anggur dan Mangga :
Mengingatkan Kota Probolinggo sebagai penghasil buah-buahan Anggur dan Mangga yang terkenal seluruh Indonesia.
Rabu, 26 September 2012
... Logo Kota Surabaya ...
... Logo Kota Surabaya ... |
Ibukota Surabaya
Arti Logo Kota Surabaya
DPRS Kota Besar Surabaya menetapkan dan memutuskan mengenai Lambang Kota Surabaya yang berlaku pada tanggal 19 Juni 1955, dengan putusan No. 34/DPRDS. Disamping itu juga diperkuat dengan Keputusan Presiden R.I. No. 193 tahun 1956 tanggal 14 Desember 1956. Adapun isinya sebagai berikut :
1. Lambang berbentuk perisai segi enam yang distilir (gesty leerd),
mempunyai makna melindungi Kota Besar Surabaya
2. Lukisan Tugu Pahlawan melambangkan
Kepahlawanan putra-putri Surabaya dalam mempertahankan Kemerdekaan melawan kamum penjajah.
3. Lukisan ikan Sura dan Baya yang berarti Sura Ing Baya melambangkan
sifat keberanian putra-putri Surabaya yang tidak gentar menghadapi sesuatu bahaya.
4. Warna-warna biru, hitam, perak (putih) dan emas (kuning) dibuat sejernih dan secermelang mungkin, agar dengan demikian dihasilkan suatu lambang yang memuaskan.
Selasa, 28 Agustus 2012
... logo Provinsi Jawa Timur ...
... logo Provinsi Jawa Timur ... |
Ibu kota Surabaya
logo Vector Provinsi Jawa Timur (Download.cdr )
Arti Logo Provinsi Jawa Timur
Daun lambang bentuk perisai
adalah lambang keamanan dan ketentraman serta kejujuran melambangkan dasar dan keinginan hidup rakyat Jawa Timur yang merupakan daerah termasuk aman;
Bintang dengan warna kuning emas
adalah lambang Ketuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima dan bersinar lima adalah melambangkan Pancasila merupakan dasar dan falsafah negara yang senantiasa dijunjung tinggi dan selalu menyinari jiwa rakyatnya (dalam hal ini rakyat Jawa Timur) khususnya jiwa Ketuhanan Yang Maha Esa;
Tugu Pahlawan
adalah lambang kepahlawanan, untuk melukiskan sifat dan semangat kepahlawanan rakyat Jawa Timur (khususnya Surabaya) dalam mempertahankan kedaulatan dan wilayah tanah airnya;
Gunung berapi yang selalu mengepulkan asap
melambangkan keteguhan dan kejayaan tekad Jawa Timur dengan semangat dinamis, revolusioner pantang mundur dalam menyelesaikan revolusi menuju cita-cita masyarakat adil dan makmur, selain itu juga menggambarkan bahwa wilayah Jawa Timur mempunyai banyak gunung-gunung berapi;
Pintu gerbang (dari candi) dengan warna abu-abu
melambangkan cita-cita perjuangan serta keagungan khususnya Jawa Timur di masa silam yang masih nampak dan sebagai lambang batas perjuangan masa lampau dengan masa sekarang, yang semangatnya tetap berada di tiap-tiap patriot Indonesia yang berada di Jawa Timur;
Sawah dan ladang yang dilukiskan pada bagian-bagian dengan warna kuning dan hijau
Sawah dan ladang yang dilukiskan pada bagian-bagian dengan warna kuning dan hijau
melambangkan kemakmuran yaitu bahwa Jawa Timur memiliki sawah-sawah dan ladang-ladang yang merupakan sumber dan alat untuk mencapai kemakmuran;
Padi dan kapas
lambang sandang pangan yang menjadi kebutuhan pokok rakyat sehari-hari, gambar padi berbutir 17 buah, sedangkan kapas tergambar 8 buah, melambangkan saat-saat keramat buat bangsa Indonesia yaitu tanggal 17-8-1945;
Sungai yang bergelombang
menunjukkan bahwa Jawa Timur mempunyai banyak sungai, yang cukup mengalir untuk mengairi sawah-sawah dan sumber-sumber kemakmuran lainnya di Jawa Timur;
Roda dan rantai
melukiskan situasi Jawa Timur pada masa sekarang yang sudah mulai pesat pembangunan pabrik-pabrik dan lain-lain dalam rangkah pembangunan Jawa Timur di bidang industri, dan melambangkan pula tekad yang tak kunjung padam serta rasa ikatan persahabatan yang biasa ditunjukkan oleh rakyat Jawa Timur kepada pendatang/peninjau dari manapun;
Pita berisikan tulisan Jawa Timur
menunjukkan sebagai lambang daerah Propinsi Jawa Timur;
Pita dasar dengan warna putih berisi tulisan JER BASUKI MAWA BEYA
menunjukkan motto Jawa Timur yang mengandung makna bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan.
Rabu, 18 Juli 2012
... Logo Kabupaten Sleman ...
Ibu kota Sleman
logo Vector Kabupaten Sleman (Download.cdr )
Arti Logo Kabupaten Sleman
Simbol
Sebagai lambang identitas, simbol Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman sarat dengan makna. Berikut ini dipaparkan makna yang dikandung simbol tersebut. Pada pandangan sekilas, lambang yang berbentuk segi empat melambangkan prasaja dan kekuasaan.
DASAR
- Pancasila
– Kekayaan Alam
– Kebudayaan
WARNA
Kuning : Keluhuran
Kuning Keemasan : Keemasan/Kejayaan
Merah : Keberanian
Putih : Kesucian
Biru Tua : Kesetiaan
Hijau : Kemakmuran
Biru Muda : Cita-cita
Hitam : Keabadian
MAKNA LUKISAN
Lukisan Simbol Kabupaten Sleman memiliki makna berikut ini:
Bintang sudut lima dengan warna kuning emas di atasnya
merupakan Lambang Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dalam Pancasila.
Perisai bentuk segi lima
adalah lambang persatuan dan kesatuan sebagai dasar untuk menyempurnakan masyarakat.
Gunung Merapi
melambangkan kemegahan daerah kabupaten Sleman dan berdiri tegak untuk mewujudkan masyarakat yang berkeadilan sosial dengan berdasarkan Pancasila.
Candi Prambanan
melambangkan tingginya kebudayaan daerah Kabupaten Sleman, yang mengandung arti gotong-royong dalam menuju kejayaan.
Sinar dengan jari-jari masing-masing lima
menggambarkan kecemerlangan bagi daerah Sleman sepanjang masa.
Tiga gelombang menggambarkan tiga sungai
yang melambangkan kemakmuran dalam mempertinggi pangan dan sandang di daerah Kabupaten Sleman. Kali Krasak, mengalir di sebelah barat laut, Kali Kuning di bagian tengah dan Kali Opak di sebelah timur daerah Kabupaten Sleman
Lukisan batang padi dan kapas
di samping melambangkan pangan dan sandang, juga melukiskan tanggal dan tahun pindahnya Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dari ibukota darurat di Ambarrukmo ke Beran.
Empat buah kapas : melambangkan tanggal empat
Tujuh buah bulir padi : melambangkan bulan tujuh
Enam daun kapas dan empat lembar daun padi : melambangkan tahun 64
dengan suryo sengkolo : catur rasa trus manunggal (1964).
Semua yang berbentuk dan berbilangan lima
melambangkan Pancasila
Kata Sleman, ditulis di atas warna kuning emas
melambangkan keagungan dan keemasan bagi daerah Kabupaten Sleman
Selasa, 17 Juli 2012
... Logo Kabupaten Gunung Kidul ...
... Logo Kabupaten Gunung Kidul ... |
Ibukota Wonosari
logo Vector Kabupaten Gunung Kidul (Download.cdr )
Arti Logo Kabupaten Gunung Kidul
Sesuai dengan Perda Nomor : 1 tahun 1968 Lambang Daerah pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengandung makna tersendiri sebagai berikut:
1. Perisai
sebagai alat penangkis serangan musuh/untuk melindungi diri.
2. Bintang bersudut 5(lima) berwarna kuning emas
mengingatkan akan keagunganl Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber segala perikehidupan dan penghidupan serta "Sangran paraning dumadi".
3. Lukisan pohon beringin
yang melambangkan pengayoman, tempat berteduh bagi rakyat yang memerlukan pimpinan dan perlindungan dengan 5 (lima) akar dasar yang berarti bahwa kepemimpinan didalam Daerah Kabupaten Gunungkidul berdasarkan dan berlandaskan Falsafah Negara Republik Indonesia: Pancasila.
Pohon bercabang 3 (tiga)
melambangkan, bahwa Pemerintah sebagai pelindung dari rakyat mempunyai 3 (tiga) bidang, yakni : legislatif,eksekutif dan yudikatif.
Pohon beringin mempunyai sulur (akar angin) 8 buah (sebelah menyebelah pokok pohon 4 sulur)
berarti bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul dalam melindungi, membina dan memimpin maupun memerintah rakyat mengulurkan tangannya dan memberikan kesempatan kepada rakyat untuk ikut serta secara aktif dalam pemerintahan dengan jalan melaksanakan dan memberikan social control, social participation dan social responbility sehingga dapat tercapai koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
4. Roda bergigi,
dalam naungan/pengayoman pemerintah, rakyat Gunungkidul giat membangun segala bidang yang dilukiskan dengan sebuah roda bergigi berwarna putih perak, karenanya pembangunan dilaksanakan dengan kesucian lahir batin.
5. Lukisan busur panah berwarna merah putih
berarti rakyat Gunungkidul gigih berjuang melawan semua penghambat pembangunan di segala bidang yang ada dalam semangat kesatuan dan persatuan yang digambarkan dengan, warna-warni sang saka, bendera pusaka kita:merah putih.
6. Setangkai daun ketelah pohon (singkong)
menggambarkan hasil produksi terbanyak didaerah Gunungkidul.
7. Sepasang burung lawet berwarna hitam
menggambarkan salah satu hasil daerah Gunungkidul yang tinggi nilainya yakni sarang burungnya. Selain itu burung lawet adalah burung yang tahan hidup di daerah yang sangat sulit. Demikian pula rakyat Gunungkidul, meskipun tempat tinggalnya tandus dan sangat sulit, namun dengan semangat dan penuh keinsyafan dan rasa tanggung jawab terhadap generasi yang akan datang selalu berusaha dengan sekuat tenaga menghasilkan kerja yang kondusif dan produktif.
8. Keris luk 5, dapur : Pandawa, berwarna kuning emas,
mewujudkan senjata ampuh dan naluri di tangan dan pemimpin-pemimpinnya dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan.
9. Sederetan bukit berjumlaha 8 (delapan) buah
menggambarkan daerah Gunungkidul yang berbukit- bukit. Perlu kemantapan serta keteguhan hati untuk mengolahnya.
Bukit yang berjumlah 8 (delapan) buah melambangkan "Hasta Dharma yaitu :
Pengayoman seluruh rakyat tanpa membedakan golongan aliran dan agama.
Pemberi petunjuk dan bimbingan kepada rakyat menunjukkan ketertiban dan keamanan.
Penyuluh dalam gelap dan penolong dalam penderitaan bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga terjadi ketenangan dan ketentraman lahir dan batin.
Pembina semangat kehidupan masyarakat sehingga tertanam sikap dan sifat dinamis, konstruktis, dan korektif.
Pembangkit dan pemupuk daya cipta menuju ke arah kesejahteraan masyarakat.
Sifat sabar, tekun, ulet dan bijaksana agar dapat menampung dan mencarikan penyelesaian segala persoalan hidup dan kehidupan rakyat sehari-hari.
Penggerak segala kegiatan masyarakat menuju tercapainya masyarakat adil makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
Memberantas kejahatan dan kemaksiatan dengan jalan bertindak tegas, adil dan jujur tanpa pandang bulu dan harus menjadi teladan didalam kebaikan lahir, batin dan kemaslahatan.
10. Setangkai padi berisi 5 (lima) butir padi berwarna kuning emas
melambangkan kemakmuran Bangsa Indonesia umumnya dan khususnya yang dicita-citakan rakyat Gunungkidul dalam bidang pangan.
11. Setangkai kapas berbunga 4 (empat) buah dan berdaun 8 (delapan) helai
melambangkan kemakmuran Bangsa Indonesia umumnya dan Kabupaten Gunungkidul khususnya pada bidang sandang.
12. Lukisan laut dengan gelombang/ombak yang berjumlah 17 (tujuh belas) berwarna putih perak
menggambarkan bahwa Daerah Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Lautan Indonesia yang kaya raya
13. Rumput laut yang digambarkan berwarna coklat
mewujudkan hasil Gunungkidul yang penting.
14. Sehelai pita kuning bertuliskan "GUNUNGKIDUL"
sebagai petunjuk bahwa lambang tersebut milik Daerah Kabupaten Gunungkidul
15. Warna-warna melambangkan sifat sebagai berikut
Kuning/kuning emas:
keluhuran yang bijaksanya atau cendekia
Hijau:
doa, harapan dan Kepercayaan.
Biru:
ketaatan, kesetiaan
Hitam:
Kemantapan, keteguhan dan kekekalan
Merah:
berani yang gagah perkasa
Putih:
Kesucian yang bersih tanpa pamrih
Cokelat:
kokoh, sentosa
1. Perisai
sebagai alat penangkis serangan musuh/untuk melindungi diri.
2. Bintang bersudut 5(lima) berwarna kuning emas
mengingatkan akan keagunganl Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber segala perikehidupan dan penghidupan serta "Sangran paraning dumadi".
3. Lukisan pohon beringin
yang melambangkan pengayoman, tempat berteduh bagi rakyat yang memerlukan pimpinan dan perlindungan dengan 5 (lima) akar dasar yang berarti bahwa kepemimpinan didalam Daerah Kabupaten Gunungkidul berdasarkan dan berlandaskan Falsafah Negara Republik Indonesia: Pancasila.
Pohon bercabang 3 (tiga)
melambangkan, bahwa Pemerintah sebagai pelindung dari rakyat mempunyai 3 (tiga) bidang, yakni : legislatif,eksekutif dan yudikatif.
Pohon beringin mempunyai sulur (akar angin) 8 buah (sebelah menyebelah pokok pohon 4 sulur)
berarti bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul dalam melindungi, membina dan memimpin maupun memerintah rakyat mengulurkan tangannya dan memberikan kesempatan kepada rakyat untuk ikut serta secara aktif dalam pemerintahan dengan jalan melaksanakan dan memberikan social control, social participation dan social responbility sehingga dapat tercapai koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
4. Roda bergigi,
dalam naungan/pengayoman pemerintah, rakyat Gunungkidul giat membangun segala bidang yang dilukiskan dengan sebuah roda bergigi berwarna putih perak, karenanya pembangunan dilaksanakan dengan kesucian lahir batin.
5. Lukisan busur panah berwarna merah putih
berarti rakyat Gunungkidul gigih berjuang melawan semua penghambat pembangunan di segala bidang yang ada dalam semangat kesatuan dan persatuan yang digambarkan dengan, warna-warni sang saka, bendera pusaka kita:merah putih.
6. Setangkai daun ketelah pohon (singkong)
menggambarkan hasil produksi terbanyak didaerah Gunungkidul.
7. Sepasang burung lawet berwarna hitam
menggambarkan salah satu hasil daerah Gunungkidul yang tinggi nilainya yakni sarang burungnya. Selain itu burung lawet adalah burung yang tahan hidup di daerah yang sangat sulit. Demikian pula rakyat Gunungkidul, meskipun tempat tinggalnya tandus dan sangat sulit, namun dengan semangat dan penuh keinsyafan dan rasa tanggung jawab terhadap generasi yang akan datang selalu berusaha dengan sekuat tenaga menghasilkan kerja yang kondusif dan produktif.
8. Keris luk 5, dapur : Pandawa, berwarna kuning emas,
mewujudkan senjata ampuh dan naluri di tangan dan pemimpin-pemimpinnya dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan.
9. Sederetan bukit berjumlaha 8 (delapan) buah
menggambarkan daerah Gunungkidul yang berbukit- bukit. Perlu kemantapan serta keteguhan hati untuk mengolahnya.
Bukit yang berjumlah 8 (delapan) buah melambangkan "Hasta Dharma yaitu :
Pengayoman seluruh rakyat tanpa membedakan golongan aliran dan agama.
Pemberi petunjuk dan bimbingan kepada rakyat menunjukkan ketertiban dan keamanan.
Penyuluh dalam gelap dan penolong dalam penderitaan bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga terjadi ketenangan dan ketentraman lahir dan batin.
Pembina semangat kehidupan masyarakat sehingga tertanam sikap dan sifat dinamis, konstruktis, dan korektif.
Pembangkit dan pemupuk daya cipta menuju ke arah kesejahteraan masyarakat.
Sifat sabar, tekun, ulet dan bijaksana agar dapat menampung dan mencarikan penyelesaian segala persoalan hidup dan kehidupan rakyat sehari-hari.
Penggerak segala kegiatan masyarakat menuju tercapainya masyarakat adil makmur yang diridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
Memberantas kejahatan dan kemaksiatan dengan jalan bertindak tegas, adil dan jujur tanpa pandang bulu dan harus menjadi teladan didalam kebaikan lahir, batin dan kemaslahatan.
10. Setangkai padi berisi 5 (lima) butir padi berwarna kuning emas
melambangkan kemakmuran Bangsa Indonesia umumnya dan khususnya yang dicita-citakan rakyat Gunungkidul dalam bidang pangan.
11. Setangkai kapas berbunga 4 (empat) buah dan berdaun 8 (delapan) helai
melambangkan kemakmuran Bangsa Indonesia umumnya dan Kabupaten Gunungkidul khususnya pada bidang sandang.
12. Lukisan laut dengan gelombang/ombak yang berjumlah 17 (tujuh belas) berwarna putih perak
menggambarkan bahwa Daerah Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Lautan Indonesia yang kaya raya
13. Rumput laut yang digambarkan berwarna coklat
mewujudkan hasil Gunungkidul yang penting.
14. Sehelai pita kuning bertuliskan "GUNUNGKIDUL"
sebagai petunjuk bahwa lambang tersebut milik Daerah Kabupaten Gunungkidul
15. Warna-warna melambangkan sifat sebagai berikut
Kuning/kuning emas:
keluhuran yang bijaksanya atau cendekia
Hijau:
doa, harapan dan Kepercayaan.
Biru:
ketaatan, kesetiaan
Hitam:
Kemantapan, keteguhan dan kekekalan
Merah:
berani yang gagah perkasa
Putih:
Kesucian yang bersih tanpa pamrih
Cokelat:
kokoh, sentosa
Sabtu, 30 Juni 2012
... Logo Kabupaten Bantul ...
... Logo Kabupaten Bantul ... |
Ibukota Wates
logo Vector Kabupaten Bantul (Download.cdr )
Arti Logo Kabupaten Bantul
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor : 01/1972 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Bantul.
I.BENTUK DAN ISI LAMBANG DAERAH
Bentuk dasar lambang daerah Kabupaten Bantul
adalah Ellipse (bulat panjang) yang merupakan gabungan Teratai Berkelopak Lima.
Di bawah lukisan bentuk dasar terdapat gambar pita bertuliskan “KABUPATEN BANTUL”
Di dalam bentul Ellipse (bulat panjang) yang merupakan bunga Teratai Berkelopak Lima berisi lukisan yang menggambarkan :
- Keadaan Alam
- Kekayaan Alam
- Latar Belakang Sejarah
- Semangat dan Cita-cita
- Persatuan/kesatuan
- Ukuran Lambang Daerah garis tengah Horisontal 30 dan garis tengah Vertikal 40.
II.ARTI DAN MAKNA LAMBANG DAERAH
- Landasan Idiil Pancasila
Gambar Bintang Emas bersegi lima
menggambarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Gambar Pohon Kelapa
menggambarkan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Lukisan Dalam Warna Merah , Putih dari Roda Bergerigi
menggambarkan Persatuan Indonesia.
Lukisan Dalam Gambar Sungai
menggambarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Lukiwan Dalam Ganbar Padi dan Kapas
menggambarkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ukiran Persegi(linggir Jawa) Empat dan Keris Berlekuk (luk Jawa) Lima
menggambarkan Landasan Struktural Undang-Undang Dasar 1945
Tulisan huruf Jawa berbunyi “HAMAMAYU HAYUNING BAWONO”
menggambarkan Tata kehidupan gotong royong kearah ketentraman dan kemakmuran dilukiskan
Bintang Emas bersegi lima
menggambarkan Nilai-nilai Keagamaan
Keris dan Gunung
menggambarkan Semangat perjuangan dan kepahlawanan yang mengingatkan perjuangan Pahlawan Nasional Pangeran Diponogoro yang bermarkas di Gua Selarong pada waktu melawan penjajah Belanda.
Roda Bergerigi
menggambarkan Semangat Pembangunan dilukiskan dan untuk mencapai kemakmuran perlu dibangun industri-industri.
Sejarah pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Bantul dilukiskan dalam gambar serangkai kapas dengan lima belas buah serta daunnya dan setangkai padi dengan limah puluh butir biji menunjukan bahwa Daerah Otonomi Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor : 15/1950.
Keadaan Alam dilukiskan dalam warna Hijau Muda, gambar Pegunungan, Sungai dan Laut.
Persatuan dan kesatuan dilukiskan dalam gambar tepi ellipse (bulat panjang) yang merupakan Bunga Teratai berkelopak lima dengan tiada terputus.
Pemerintahan dalam melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat mempunyai 3 (tiga) bidang:
- Bidang Legislatif
- Bidang Eksekutif
- Bidang Yudikatif
Pohon Kelapa dengan Tiga Pelepah dengan “Empat” Butir Buah Kelapa
melambangkan bahwa Pemerintah mengikutsertakan rakyat untuk melakukan :
- Sosial Control
- Sosial Support
- Sosial Participation
- Sosial Responsibility
Hasil Produksi Daerah Kabupaten bantul dilukiskan dalam gambar Roda Bergerigi
yang menunjukan adanya pabrik, daun tembakau merupakan bahan eksport dan pohon kelapa yang berbuah menunjukan bahwa Kabupaten Bantul mempunyai hasil spesifik (Geplak) dari Buah Kelapa.
III. WARNA DAN ARTINYA
Warna Dasar Hijau
Berarti kesuburan dan kemakmuran
Warna Lukisan
Hitam berarti keabadian
Biru
Berarti kesetiaan
Kuning & Kuning Emas
Berarti keluhuran, keagungan, kemasyuran
Merah
Berarti keberanian
Putih
Berarti kesucian
Hijau Muda
Berarti kesuburan & harapan.
Minggu, 27 Mei 2012
... Logo Kabupaten Kulon Progo ...
... Logo Kabupaten Kulon Progo ... |
Ibu kota Wates
logo Vector Kabupaten Kulon Progo (Download.cdr )
Arti Logo Kabupaten Kulon Progo
Bintang segilima
melambangkan landasan idiil perjuangan yaitu falsafah negara Pancasila
Lingkaran
melambangkan bahwa dengan landasan idiil yang tetap dan tidak akan berubah itulah segenap lapisan dan aliran masyarakat serta semua keyakinan dapat dipersatukan
Lingkungan yang berbentuk rantai yang tidak terputus
melambangkan bahwa semua keadaan di daerah Kulon Progo adalah untuk semua rakyat di daerah Kulon Progo
Kapas dan padi
melambangkan bahan kebutuhan pokok, kelapa dan cengkeh menunjukkan produksi khas Kulon Progo
Garis bergelombang tinggi rendah
melambangka kondisi alam Kulon Progo bervariasi dari dataran sampai pegunungan
Coretan 3 buah
melambangkan 3 sungai besar di Kulon Progo yaitu Kali Progo, Kali Serang dan kali Bogowonto
Nyala juplak (pelita tradisional)
melambangkan jiwa dan semangat pantang mundur.
Sabtu, 14 April 2012
... Logo Kota Yogyakarta ...
... Logo Kota Yogyakarta ... |
Ibu kota Umbulharjo
logo Vector Kota Yogyakarta (Download.cdr )
Arti Logo Kota Yogyakarta
Dasar HukumKetetapan DPRD Nomor 2 Tahun 1952 tentang Penetapan Lambang Kota Praja Yogyakarta
Makna Lambang :
Perbandingan ukuran 18 : 25
untuk memperingati tahun permulaan perjuangan Pangeran Diponegoro di Yogyakarta (tahun 1825)
Warna Hitam : Simbol Keabadian
Warna Kuning dan Keemasan : Simbol Keluhuran
Warna Putih : Simbol Kesucian
Warna Merah : Simbol Keberanian
Warna Hijau : Simbol Kemakmuran
Mangayu Hayuning Bawono : Cita-cita untuk menyempurnakan masyarakat
Bintang Emas : Cita-cita kesejahteraan yang dapat dicapai dengan usaha dibidang kemakmuran
Padi dan kapas: Jalan yang ditempuh dalam usaha kemakmuran pangan dan sandang
Perisai : Lambang Pertahanan
Tugu : Ciri khas Kota Yogyakarta
Dua sayap : Lambang kekuatan yang harus seimbang
Gunungan : Lambang kebudayaan
Beringin Kurung : Lambang Kerakyatan
Banteng : Lambang semangat keberanian
Keris : Lambang perjuangan
Terdapat dua sengkala
Gunaning Keris Anggatra Kota Praja : Tahun 1953 merupakan tahun permulaan pemakaian Lambang Kota Yogyakarta
Warna Hasta Samadyaning Kotapraja : Tahun 1884
FLORA DAN FAUNA IDENTITAS KOTA YOGYAKARTA
Dalam rangka menumbuhkan menjadi kebanggaan dan maskot daerah telah ditetapkan pohon Kelapa Gading (Cocos Nuciferal vv.Gading) dan Burung Tekukur (Streptoplia Chinensis Tigrina) sebagai flora dan fauna identitas Kota Yogyakarta
Keberadaan pohon Kelapa Gading begitu melekat pada kehidupan masyarakat Yogyakarta, karena dikenal sebagai tanaman raja serta mempunyai nilai filosofis dan budaya yang sangat tinggi, sebagai kelengkapan pada upacara tradisional/religius, mempunyai makna simbolis dan berguna sebagai obat tradisional.
Burung tekukur dengan suara merdu dan sosok tubuh yang indah mampu memberikan suasana kedamaian bagi yang mendengar, menjadi kesayangan para pangeran dilingkungan kraton. Dengan mendengar suara burung tekukur diharapkan orang akan terikat kepada Kota Yogyakarta
Langganan:
Postingan (Atom)