Home

Rabu, 26 Oktober 2011

... Logo Kota Sukabumi ...

... Logo Kota Sukabumi ...
lbukota Sukabumi


Arti Logo Kota Sukabumi

Perisai
Ketangguhan Fisik dan Mental.
 
Warna Hijau
Perlambang Kesuburan dan Kemakmuran.
 
Bintang Segi Lima
Perlambang PANCASILA yang merupakan Dasar Negara Republik Indonesia. 
 
Kujang (Senjata Pusaka Luhur Bangsa Indonesia di Daerah Pasundan)
sebagai Lambang Keberanian.
 
Setangkai Padi dan Teh
Perlambang Ketentraman dan Perdamaian
 
Pita Merah Putih
Perlambang Kebangsaan Indonesia
 
Motto Reugreug Pageuh Repeh Rapih
memiliki arti " Tangguh, Kukuh, Aman, Tentram dan Bersatu".




... Logo Kota Bekasi ...

... Logo Kota Bekasi ...
lbukota Bekasi


Arti Logo Kota Bekasi
Melalui Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor : 01 Tahun 1998 disahkanlah lambang daerah Kota Bekasi. Lambang tersebut berbentuk perisai dengan warna dasar hijau muda dan biru langit yang berarti harapan masa depan dan keluasan wawasan serta jernih pikiran. Sesanti " KOTA PATRIOT " artinya adalah semangat pengabdian dalam perjuangan bangsa.

Di dalam Lambang Daerah terdapat gambar unsur-unsur sebagai berikut :
 
a. Bambu runcing berujung lima yang berdiri tegak dengan kokoh mempunyai 2 (dua) makna : 
Melambangkan hubungan vertikal Mahluk dengan Khaliknya (Manusia dengan Tuhannya) yang mencerminkan masyarakat Bekasi yang religius.

Melambangkan semangat patriotisme rakyat Bekasidalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Bangsa dan Negara yang tidak kenal menyerah sehingga Bekasi menyandang predikat sebagai Kota Patriot.

b. Perisai segi lima
melambangkan ketahanan fisik dan mental masyarakat Bekasi dalam menghadapi segala macam ancaman, gangguan, halangan dan tantangan yang datang dari manapun juga terhadap kelangsungan hidup Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

c. Segi empat
melambangkan Prasasti Perjuangan Kerawang Bekasi.

d. Pilar  
melambangkan Batas Wilayah.

e. Padi dan Buah-buahan
melambangkan jumlah Kecamatan dan Kelurahan / Desa pada saat membentuk Kota Bekasi.
Buah-buahan berjumlah 7 (tujuh) besar dan 1 (satu) kecil melambangkan 7 Kecamatan: Pondok Gede, Jati Asih, Bantar Gebang, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Barat dan Bekasi Utara  serta 1 Kecamatan Pembantu: Jati Sampurna.
Padi berjumlah 50 (lima puluh) butir melambangkan 50 Kelurahan / Desa.

f. Tali Simpul berjumlah 10 (sepuluh) yang mengikat ujung tangkai padi dan buah-buahan 
melambangkan tanggal Hari Jadi, tiga (3 ) buah Anak Tangga penyangga Bambu Runcing
melambangkan bulan Hari Jadi Kota Bekasi.

g. Dua baris Gelombang Laut atau Riak Air
melambangkan dinamika Masyarakat dan Pemerintah Daerah yang tidak akan pernah berhenti membangun Daerah dan Bangsanya.


Makna warna-warna dalam Lambang Daerah:
 
Kuning
Kemuliaan dan menunjukkan daerah Pemukiman.

Biru Langit
Keluasan wawasan dan kejernihan pikiran serta menunjukkan zone Industri.

Putih
Kesucian perjuangan.

Merah
Keberanian untuk berkorban serta menunjukkan daerah Pertanian dan Hortikultura.

Hijau Muda
Harapan masa depan serta menunjukkan daerah Pertanian dan Hortikultura.

Hitam
Ketegaran patriot sejati.

 

Senin, 17 Oktober 2011

... Logo Kota Cirebon ...

... Logo Kota Cirebon ...
lbukota Cirebon

Arti Logo Kota Cirebon

A. Bentuk Lambang Daerah
Lambang daerah terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu :

Bagian atas
berupa sebuah pita yang bertuliskan Kota Cirebon

Bagian dalam
berupa sebuah perisai yang didalamnya terdapat gambar sebagai berikut :

Bagian atas
berupa sebuah daun jati dan sembilan bintang

Bagian tengah
berupa garis bergerigi sembilan buah

Bagian bawah
berupa lukisan laut berombak dan gambar udang rebon

Bagian bawah
berupa sebuah pita yang bertuliskan Gemah Ripah Loh Jinawi


B. Tata Warna Lambang Daerah
Tata warna lambang daerah adalah sebagai berikut :

Warna dasar perisai
Perisai bagian atas berwarna kuning emas
Perisai bagian bawah berwarna putih

Isi perisai
Daun jati berwarna hijau tua
Lukisan laut berombak berwarna biru
Gambar udang rebon berwarna kuning emas
Garis bergerigi sembilan buah berwarna hitam
Sembilan bintang berwarna putih


C. Warna dasar lambang
adalah berwarna hitam yang menghiasi perisai dan pita



D. Arti dan Lambang Daerah
Lambang daerah yang dilukiskan dalam tata warna sebagai mana yang tertuang dalam Peraturan Daerah No.2 Tahun 1989 sebagai berikut :

Daun jati yang berwarna hijau tua
mengandung arti bahwa pada zaman dahulu di Cirebon ada seorang pemimpin para wali yang berbudi luhur dan bertahta serta disemayamkan di Gunungjati  dengan nama Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati yang menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa.

Sembilan buah bintang berwarna putih
mengandung arti Walisanga. Kota Cirebon terkenal sebagai tempat berkumpulnya para wali untuk bermusyawarah dalam hubungannya dengan ilmu Agama Islam yaitu :

4 (empat) buah bintang diatas dasar kuning emas
menggambarkan ilmu syariat, hakekar, terekat dan ma’rifat.

5 (lima) buah bintang di dalam gambar daun jati
menggambarkan rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji.

Lukisan laut berombak berwarna biru
mengandung arti bahwa masyarakat Kota Cirebon mempunyai kegiatan bekerja di daerah pantai (nelayan), dengan penuh keikhlasan (jalur putih) dalam menunaikan kewajiban masing-masing untuk kepentingan bangsa dan negara

Gambar udang rebon berwarna kuning emas
mengandung arti bahwa hasil laut telah memberikan kemakmuran kepada masyarakat Cirebon. Adapun udang rebon merupakan bahan baku untuk pembuatan terasi yang terkenal dari Kota Cirebon

Garis bergerigi sembilan buah berwarna hitam yang melukiskan benteng yang mendatar berpuncak sembilan buah
menggambarkan arti bahwa Kota Cirebon bercita-cita melaksanakan pembangunan di segala bidang/sektor di seluruh kotanya untuk kemakmuran rakyat.

Perisai yang bersudut lima
mengandung arti bahwa perjuangan dalam mempertahankan dan menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diprolamasikan tanggal 17 Agustus 1945.

Warna dasar kuning emas perisai bagian atas
melambangkan Kota Cirebon sebagai kota  pantai yang bercita-cita melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang tertib, tentram, adil dan makmur.

Warna putih pada perisai bagian bawah
melambangkan Kota Cirebon letaknya di pinggir laut atau Kota Pantai yang siap sedia (jalur biru) memberikan hasil laut yang berguna dan berharga bagi kehidupan rakyatnya

Pita melingkari perisai dengan warna kuning
melambangkan persatuan, kebesaran dan kejayaan.

Dasar lambang yang berwarna hitam
melambangkan keabadian.

Minggu, 16 Oktober 2011

... Logo Kota Depok ...

... Logo Kota Depok ...
lbukota Depok


Arti Logo Kota Depok

Berbentuk Lambang Kota Depok
berbentuk Perisai bersisi 5 (lima) dengan warna dasar biru yang didalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta di bagian atas terdapat tulisan “KOTA DEPOK” dan dibagian bawah terdapat tulisan  “PARICARA DHARMA” dengan warna putih.

Lambang  Kota terdiri dari 3 (tiga) bagian:

1. Bagian Depan terdiri dari :

Gambar Kujang dengan posisi tegak
Kujang merupakan senjata/alat kerja masyarakat Jawa Barat, Kujang dianggap sebagai manifestasi satria-satria Pajajaran, yang identik dengan nilai-nilai kejuangan pahlawan Depok, yang memiliki sifat tak gentar dalam menegakkan kebenaran dan rela berkorban;

Pada gambar Kujang terdapat 2(dua) buah Lubang,dengan lengkungan luar sebanyak 7 (tujuh) buah dan tangkai (gagang) mempunyai lekukan 4 (empat) buah, yang dikelilingi rangkain padi dan bunga kapas yang terdiri dari 9 (sembilan) butir padi dan 9 (sembilan) kuntum bungan kapas yang mempunyai arti Kota Depok dilahirkan pada tanggal “27 April 1999”.

Padi dan Kapas
melambangkan cita-cita pemerintahan dan masyarakat Kota Depok guna mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran;

Mata Pena dan Buku Terbuka
yang melambangkan Depok sebagai Kota Pendidikan.


2.Bagian Tengah terdiri dari :

Gambar Pendopo
merupakan simbol Pusat Pemerintahan Kota Depok dalam melaksanakan tugas Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.

Gambar Bangunan Gedung
melambangkan Kota Depok sebagai Kota Pemukiman serta sebagai pusat perdagangan dan jasa

Gambar tumpukan batu bata membentuk rangkaian kesatuan
menggambarkan dinamika masyarakat Kota Depok dalam melaksanakan Pembangunan di segala bidang

Gambar gelombang air
menggambarkan aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Depok melambangkan kesuburan serta menunjukkan Depok sebagai Kota Resapan Air



3. Bagian dasar terdiri dari :

Bentuk Perisai yang memiliki 5 (lima) sisi
melambangkan tameng dan benteng, yang mampu mengayomi, memberikan rasa aman dan tenram baik lahir maupun batin bagi masyarakat Depok serta melambangkan ketahanan fisik dan mental masyarakat Depok dalam menghadapi segala macam gangguan, halangan dan tantangan yang datang dari manapun juga terhadap kehidupan Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Dan ke 5 (lima) sisi tersebut melambangkan pula fungsi/pesan yang diemban oleh Pemerintah Kota Depok yaitu sebagai :

a)      Kota Pemukiman;
b)      Kota Pendidikan;
c)       Pusat Perdagangan dan Jasa;
d)      Kota Wisata;
e)      Kota Resapan Air;

Tulisan “Kota Depok” 
menunjukkan sebutan bagi Kota dan Pemerintah Kota Depok;

Tulisan Paricara Dharma :
berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata Paricara yang berarti Abdi, sedangkan Dharma adalah kebaikan kebenaran dan keadilan jadi Paricara Dharma mengandung makna bahwa Pemerintah Kota Depok sebagai Abdi Masyarakat dan Abdi Negara senantiasa mengutamakan kepada kebaikan, kebenaran dan keadilan.

Arti Warna

Kuning emas
melambangkan kemuliaan;

Merah bata
melambangkan keberanian;

Putih
melambangkan kesucian;

Hijau
melambangkan harapan masa depan serta menunjukkan  Daerah yang  subur;

Hitam
melambangkan keteguhan;

Warna Biru
melambangkan keluasan wawasan dan kerjernihan pikiran.



... Logo Kota Tasikmalaya ...

... Logo Kota Tasikmalaya ...
 lbukota Tasikmalaya


Arti logo Kota Tasikmalaya
BENTUK DASAR LOGO
Bentuk dasar logo diambil dari bentuk tameng/Perisai yang sudah distilasi (penyederahanaan bentuk). Tameng adalah suatu alat untuk melindungi seseorang dari serangan musuh dan telah dibuktikan keampuhannya. Begitu juga pada logo ini tameng dimaksudkan sebagai wadah untuk melestarikan atau melindungi sumbol-simbol masyarakat Kota tasikmalaya.

KUBAH MASJID
Sebagai simbol Kota Santri.
Penerapan simbol ini sebagai perwujudan dari image atau citra yang sudah melekat di masyarakat, bahwa Kota Tasikmalaya sebagai Kota santri. Disamping itu sejak dahulu Kota Tasikmalaya dikenal sebagai kota yang paling banyak pesantrennya.

GUNUNG
Artinya : Kokoh dan Kuat
Merupakan simbol kekuatan masyarakat Kota Tasikmalaya dari segala guncangan dan gangguan. Gunung digambarkan lebih dari satu untuk mengingatkan kembali Kota Tasikmalaya sebagai Kota Sepuluh Ribu Bukit. Warna biru pada gunung bermakna kenangan atau panineungan. 

BANGUNAN /PABRIK
Artinya : Pembangunan
Merupakan simbol keberhasilan Kota Tasikmalaya dari semua aspek kehidupan khususnya dibidang pembangunan. Terbentuknya Kota Tasikmalaya ini juga merupakan salah satu hasil dari perkembangan pembangunan. Penerpan simbol ini juga bermakna sebagai kota yang berkembang menuju kota industri. Jendela berjumlah Tujuh belas bermakna sebagai hari diresmikannya Kota Tasikmalaya yaitu tanggal, 17 Oktober 2001

BORDIR BUNGA
Artinya : Harum
Merupakan Simbol kemashuran Kota Tasikmalaya, sebagai dampak positif dari kehidupan masyarakatnya yang rajin dan kreatif, Kota Tasikmalaya menjadi harum dan dikenal. Warna Kuning Mengandung arti keemasan atau kejayaan.

ANYAMAN BAMBU
Artinya : Gotong Royong
Merupakan dasar kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya. Penerapan simbol ini sangat penting untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat akan kebersamaan. Disamping itu juga masyarakat kota Tasikmalaya dikenal dengan kehidupan Gotong Royong.

PAYUNG GEULIS
Artinya : Pelindung
Merupakan simbol perlindungan hukum dari Pemerintah Kota Tasikmkalaya kepada masyarakat dan semua aset kehidupannya. Warna Merah dan Putih Melambangkan bendera yaitu sebagai simbol pemersatu antar etnis, suku dan Agama. Pegangan payung berjumlah lima melambangkan Pancasila sebagai palsafah Negara. Simbol gambanya di ambil dari salah satu hasil kerajinan masyarakat Kota Tasikmalaya.


Motto “ KOTA RESIK”
Mengandung makna sebagai penghargaan terhadap nilai-nilai luhur / filosofi kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya

... Logo Kota Cimahi ...

... Logo Kota Cimahi ...
lbukota Cimahi


Arti Logo Kota Cimahi






Nama Pemkot
CIMAHI (Citra Mandiri Hidup Insani)

Bentuk Kubah
Kenyamanan dalam perlindungan

Bentuk 2 Pilar Bangun
Pembangunan bertitik pada keseimbangan (Agama & Dari Agama)

Bentuk Tatar Bunga
Lahan kehidupan strategis yang bermanfaat

Bentuk Riak Air
Dinamika SDM (POLEKSOSBUD) dan sumber kehidupan

Bentuk Irama Bukit
Sumber Daya Alam untuk kemakmuran

Bentuk Wadah atau Tempat
Kehidupan yang produktif dan efektif

Slogan
Saluyu Ngawangun Jati Mandiri

Konsep
Pembangunan Masa Depan Cimahi

Slogan Saluyu Ngawangun Jati Mandiri 
yang artinya memiliki pengertian berjalan harmonis serasi dengan selaras, bahu membahu dalam membangun citra diri yang mandiri dalam kemajuan

Makna Bentuk dan Warna

Kubah Jingga
merupakan semangat yang tiada henti untuk membangun dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kemandirian, yang didukung secara bersama-sama oleh seluruh potensi sumber daya manusia yang rendah hati dan berilmu, berakhlak dan beretika, sehat dan cerdas, kreatif dan inofatif serta produktif

Bukit Biru
merupakan anugerah berupa alam yang penuh potensi dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mendorong rasa syukur, menumbuh kembangkan ilmu selaras, menserasikan keadilan untuk kemakmuran, menciptakan pemerataan dalam keragaman yang sejahtera

Air Biru Jernih
merupakan sumber kehidupan dalam dinamika masyarakat yang multi dimensi, pengayoman dan pelindung serta serta pembawa solusi bagi seluruh warga

Tatar dan Wadah Jingga Putih dan 2 Pilar Bangun Hijau
merupakan bentuk keseimbangan agama dan dari agama dalam pembangunan rohani dan jasmani, menumbuh kembangkan rasa cinta, ketulusan sekaligus kebanggan terhadap nusa dan bangsa, tanah air serta ibu pertiwi dengan tatanan wilayah yang kondusif, strategis dan sinergis, memiliki struktur dan sistem yang bertumpu pada sendi politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan, budaya dan berorientasi masa depan.

Tameng (Perisai)
merupakan ungkapan totolitas citra bentuk rasa aman dan nyaman, serasi dalam keselarasan, dinamis dalam keharmonisan, kuat dan taat dalam kemandirian

























... Logo Kota Bogor ...

... Logo Kota Bogor ...
lbukota Bogor


Arti Logo Kota Bogor

Terdapat warna-warna : emas, merah, biru dan hijau.
Arti tiap-tiap Lambang : 
Kiri atas
Burung Garuda kuning emas merupakan Lambang Negara.
Kanan atas
di Kota Bogor terletak Istana Bogor yang dinyatakan dengan lukisan istana Warna Perak.
Kiri bawah
Kota Bogor, tak dapat dilepaskan dari bayangan Gunung Salak dilukiskan dalam simbol gunung dengan empat buah puncaknya.
Kota Bogor
 adalah suatu pusaka dari Kerajaan Pajajaran, hal ini dilukiskan dengan bentuk Kujang. 
Perbandingan Logo tinggi dan lebar 5 : 4.  

... Logo Kota Bandung ...

... Logo Kota Bandung ...
lbukota Bandung


Arti Logo Kota Bandung

Lambang kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota besar Bandung tahun 1953, tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan Presiden tertanggal 28 april 1953 No. 104 dan diundangkan dalam Berita Propinsi Jawa Barat tertanggal 28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6 Lambang tersebut bertokoh PERISAI yang berbentuk JANTUNG.
Perisai tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah BALOK- LINTANG mendatar bertajuk empat buah, yang berwarna HITAM dengan pelisir berwarna PUTIH(PERAK) pada pinggir sebelah atasnya:
  1. bagian atas latar KUNING (EMAS) dengan lukisan sebuah GUNUNG berwaarna HIJAU yang bertumpu pada blok-lintang daaan
  2. bagian bawah latar PUTIH(PERAK) dengan lukisan empat bidaang jalur mendatar berombak yang berwarna BIRU.
Di bawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin berwarna HITAM amsal dalam bahasa KAWI, yang berbunyi GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI.

Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuan dengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran.

KUNING (EMAS)
berarti kesejahteraan, keluhungan.

HITAM (SABEL)
berarti kokoh, tegak, kuat.

HIJAU (SINOPEL)
berarti kemakmuran sejuk

PUTIH (PERAK)
berarti kesucian

BIRU (AZUUR)
berarti kesetiaan

Gemah Ripah Wibawa Mukti
berarti tanah subur rakyat makmur


... Logo Provinsi Jawa Barat ...

... Logo Provinsi Jawa Barat ...
lbukota Bandung

Arti logo Provinsi Jawa barat

Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :
  1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
  2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
  3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
  4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.
  5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
  6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.
  7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
  8. Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.

Arti warna

 Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus:

Warna hijau
artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat.
Warna Kuning 
artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan.

Warna Hitam 
artinya melambangkan keteguhan dan keabadian.

Warna Biru
artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian.

Warna Merah
artinya melambangkan keberanian.

Warna Putih
artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.

Motto Jawa Barat

Motto Jawa Barat adalah Gemah Ripah Repeh Rapih, yang merupakan sebuah frasa berasal dari bahasa Sunda. Kata gemah-ripah dan repeh-rapih merupakan kata majemuk yang mempunyai arti sebagai berikut :
  • Gemah-ripah : subur makmur, cukup sandang dan pangan.
  • Repeh-rapih : rukun dan damai atau aman sentosa.
Arti bebas dari motto daerah Jawa Barat secara keseluruhan ialah menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang kaya raya dan subur makmur serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan damai.