... Logo Provinsi Kalimantan Barat ... |
lbukota Pontianak
Lambang secara keseluruhan bersudut lima Perisai, Mandau dan Keris dengan satu garis melintang di tengahnya.
Bersudut lima
berarti Pancasila, dimaksudkan Kalimantan Barat adalah bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila.
Warna dasar hijau muda
adalah lambang kesuburan.
Perisai, Mandau dan Keris
adalah lambang pusaka dan kebudayaan warisan leluhur masyarakat Kalimantan Barat.
Padi dan Kapas bersimpul pita dengan sudut empat
adalah lambang kemakmuran yang dijiwai oleh semangat catur karsa (em pat kehendak) yaitu : kesungguhan, kejujuran, gotong-royong dan kekeluargaan.
Jumlah unsur kapas (17), nyala api (8), padi (45)
adalah lambang lahirnya Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Garis melintang ditengah-tengah
adalah lambang bentangan Khatulistiwa tepat pada garis Equator.
Kobaran api dalam tungku
adalah lambang semangat perjuangan yang tak kunjung padam.
Tulisan AKÇAYA
adalah lambang Tak Kunjung Binasa atau dengan keuletan yang pantang menyerah.
Nilai Budaya
Betang
Rumah panjang di Kalimantan Barat umumnya disebut "betang", adalah suatu bangunan tradisional yang dimiliki oleh beberapa kelompok sub-etnik Dayak yang ada di Kalimantan Barat. Pembagian ruangan atau bilik yang ada didalam Betang mencerminkan stratifikasi dari sistem yang unik dari masyarakat yang tinggal di dalamnya. Bagian tengah dari betang adalah untuk aktivitas yang bersifat publik, sedangkan bagian depan digunakan untuk menjemur padi dan komoditas lainnya. Ruang belakang biasanya untuk keperluan memasak, tidur dan tempat berkumpul bagi seluruh anggota keluarga .Pemisahan ruangan ini mencerminkan pemisahan antara wilayah sosial, individu dan fasilitas umum.
Upacara-upacara adat,
yang masih dilestarikan antara lain : Robo-robo, Gawai Dayak
Falsafah Hidup Masyarakat
- Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung.
- Adil ka Talino, Bacuramin ka Saruga, Basangat ka Jubata, artinya adil kepada sesama manusia berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.
Bersudut lima
berarti Pancasila, dimaksudkan Kalimantan Barat adalah bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila.
Warna dasar hijau muda
adalah lambang kesuburan.
Perisai, Mandau dan Keris
adalah lambang pusaka dan kebudayaan warisan leluhur masyarakat Kalimantan Barat.
Padi dan Kapas bersimpul pita dengan sudut empat
adalah lambang kemakmuran yang dijiwai oleh semangat catur karsa (em pat kehendak) yaitu : kesungguhan, kejujuran, gotong-royong dan kekeluargaan.
Jumlah unsur kapas (17), nyala api (8), padi (45)
adalah lambang lahirnya Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Garis melintang ditengah-tengah
adalah lambang bentangan Khatulistiwa tepat pada garis Equator.
Kobaran api dalam tungku
adalah lambang semangat perjuangan yang tak kunjung padam.
Tulisan AKÇAYA
adalah lambang Tak Kunjung Binasa atau dengan keuletan yang pantang menyerah.
Nilai Budaya
Betang
Rumah panjang di Kalimantan Barat umumnya disebut "betang", adalah suatu bangunan tradisional yang dimiliki oleh beberapa kelompok sub-etnik Dayak yang ada di Kalimantan Barat. Pembagian ruangan atau bilik yang ada didalam Betang mencerminkan stratifikasi dari sistem yang unik dari masyarakat yang tinggal di dalamnya. Bagian tengah dari betang adalah untuk aktivitas yang bersifat publik, sedangkan bagian depan digunakan untuk menjemur padi dan komoditas lainnya. Ruang belakang biasanya untuk keperluan memasak, tidur dan tempat berkumpul bagi seluruh anggota keluarga .Pemisahan ruangan ini mencerminkan pemisahan antara wilayah sosial, individu dan fasilitas umum.
Upacara-upacara adat,
yang masih dilestarikan antara lain : Robo-robo, Gawai Dayak
Falsafah Hidup Masyarakat
- Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung.
- Adil ka Talino, Bacuramin ka Saruga, Basangat ka Jubata, artinya adil kepada sesama manusia berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.