Home

Minggu, 19 Februari 2012

... Logo Kabupaten Purbalingga ...

... Logo Kabupaten Purbalingga ...
 Ibukota Purbalingga
logo Vector Kabupaten Purbalingga (Download.cdr )
 
 
Arti Logo Kabupaten Purbalingga  
 
Bentuk lambang daerah terdiri dari Lukisan dan Pita : 
Bentuk perisai:
melambangkan perlindungan, kekuatan dan alat perjuangan untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
 
Garis tepi perisai yang tebal berwarna biru tua:
menggambarkan banyaknya sungai yang mengaliri wilayah Purbalingga, sehingga menjadikan daerah subur dan makmur.

Garis berkelok-kelok yang tidak terputus berwarna biru muda:
mencerminkan kegiatan masyarakat Purbalingga yang dinamis dan kreatif dalam mencapai cita-cita dan kesempatan hidup, ibarat aliran sungai yang tidak ada henti-hentinya.

Pita dengan sasanti “PRASETYANING NAYAKA AMANGUN PRAJA” 
mencerminkan tekad segenap aparat pelaksana untuk membangun daerah dan negara guna lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat lahir, batin dan merata.
 
Pada perisai terdapat tulisan dan lukisan
Tulisan “PURBALINGGA” berwarna merah diatas dasar putih:
mencerminkan sikap keberanian atas dasar kebenaran.

Lukisan senjata Tombak Bermata Delapan: 
melambangkan kekuasaan dan kebijaksanaan, yang dikiaskan dengan kata PURBA” (Purba atau Wasesa)

Tangkai tombak berwarna kuning emas:
mencerminkan kekuasaan, kebijaksanaan dan sarana mencapai tujuan, cita-cita, kemegahan, kesejahteraan dan keluhuran masyarakat serta daerah.

Jumlah mata tombak delapan: 
melambangkan bahwa dalam menjalankan kekuasaan untuk mencapai tujuan dan cita-cita selalu berdasarkan kepada kepemimpinan Pancasila, yaitu melaksanakan delapan darma sebagaimana tersirat dalam HASTA BRATA, yaitu : Kismo (bumi), Dahana (api), Samirana (angin), Tirto (air), Akasa (langit), Candra (bulan), Raditya (matahari) dan Kartika (bintang).

Sebatang pohon kelapa:
yang melambangkan kata “LINGGA” dikiaskan dengan “LUGU – GLUGU” yang berarti batang pohon kelapa.

Lukisan Pancaran Sinar, yang memancar ke 237 arah: 
Mencerminkan sifat dasar ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat Purbalingga yang tersebar di 237 desa/kelurahan.
 
Sinar/Cahaya/Cahya/Ana-Cahya.
Kata-kata tersebut dihubungkan dengan kata “CAHYANA” :
yang artinya adalah nama suatu tempat antara desa makam dan desa pekiringan yang kemudian berkembang menjadi nama suatu wilayah pemerintah (distrik) yang berpusat di Bukateja. Hal ini disamakan arti dengan Teja/Cahyana/Cahya yang berarti sinar. Ini dihubungkan dengan cerita atau babad sejarah Purbalingga.

Lukisan Tiga Pohon Beringin:
melambangkan tempat bernaung yang kokoh, kuat dan aman, sekaligus melambangkan tiga tempat cikal bakal leluhur masyarakat Purbalingga, yaitu : Ardi Lawet (terletak di daerah cahyana), Onje dan Wirasaba. 
 
Disamping itu ada satu rangkaian lukisan yang tidak terpisahkan yang terdiri atas :
• 17 bunga kapas
• Seuntai padi dengan 45 bulir padi
• Sebuah rumah tikelan dengan lantai bertingkat lima dan 19 wilahan/balok
• Setangkai tanaman andong dengan 8 helai daun
 
 

Rabu, 15 Februari 2012

... Logo Kabupaten Batang ...

... Logo Kabupaten Batang ...
 Ibukota Batang
logo Vector Kabupaten Batang (Download.cdr )
 

Arti Logo Kabupaten Batang
Lambang yang digunakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Batang adalah lukisan yang berbentuk dasar perisai yang berukuran 4 : 5, yang melambangkan tekad rakyat Batang untuk mempertahankan daerahnya, baik dalam arti sempit maupun daerah dalam pengertian sebagai Wilayah Republik Indonesia.
 
BINTANG BERSUDUT LIMA berwarna emas:
melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

PADI DAN KAPAS:

melambangkan harapan rakyat akan terpenuhinya kemakmuran (murah sandang, murah pangan).

GUNUNG, PABRIK, BATIK DAN  LAUT:

mengandung rangkaian pengertian bahwa Batang mempunyai daerah pegunungan yang penuh dengan kekayaan alam, dataran rendah yang kaya perusahaan-perusahaan dan laut yang sepanjang masa menghasilkan ikan.

PUSAKA: 

a. KERIS: suatu pusaka yang melambangkan tokok pimpinan.
b. TOMBAK: pusaka yang biasa menjadi pegangan prajurit / rakyat.
c. GABUNGAN ANTARA KERIS DAN TOMBAK: melambangkan kesatuan antara yang memimpin dan yang dipimpin.

PABRIK:

menjelaskan bahwa di Batang terdapat banyak perusahaan. Dari perusahaan makanan rakyat, perusahaan sandang sampai dengan perusahaan yang menghasilkan bahan-bahan ekspor, antara lain tapioka, karet, coklat, teh, kapuk, dan lain-lain.

BATIK SOGAN:

menunjukkan bahwa seni batik ini merupakan seni kerajinan rakyat yang mendarah daging turun temurun sekaligus melambangkan bahwa rakyat Batang memelihara kebudayaan bangsa / daerah yang berkepribadian.

IKAN:

menjelaskan bahwa Batang mempunyai laut dan tambak-tambak yang sepanjang masa menghasilkan ikan. Bukan hanya untuk daerah setempat, tetapi bahkan dapat memenuhi pasar-pasar ikan di daerah lain.

PITA berwarna kuning emas yang terletak di bawah:

melambangkan benang emas yang mengikat semua ciri kepribadian serta budi dan daya rakyat seperti terdapat dalam lambang tersebut di atas.



Pengertian Tentang Jumlah Bagian-bagiannya
 

Butir padi berjumlah 17 (tujuh belas)
bersama bunga kapas berjumlah 8 (delapan)
di dalam perisai berukuran 4 : 5
mengandung pengertian tentang kesetiaan rakyat akan semangat 17 Agustus 1945.

Pita yang berbentuk angka 8 (delapan),

atap pabrik yang berpuncak 4 (empat)
dan gelombang laut yang 6 (enam) di atas dan 6 (enam) di bawah
menerangkan tentang hari kembalinya Batang menjadi Daerah Kabupaten lagi pada tanggal 8 April 1966 setelah 30 tahun bergabung dengan Pekalongan.

Ikan yang berjumlah 2 (dua) ekor dan terletak berhadapan:
mengandung arti bahwa di Batang selalu ada dua kekuatan yang saling embat-embatan / musyawarah, nampaknya agak bertentangan satu sama lain, tetapi sebenarnya adalah saling mengisi.

 
Pengertian Tentang Warna
 
MERAH :
mengandung pengertian bahagia, berani karena benar dan dinamis. Merah sebagai dasar tulisan Batang menandakan bahwa rakyat di seluruh Kabupaten Batang itu pada dasarnya berbahagia atas kembalinya Batang menjadi Kabupaten lagi.

KUNING pada dasar lambang:
menunjukkan pribadi yang periang, hati yang terbuka yang dengan terus terang menginginkan tegaknya kebenaran dan keadilan.

KUNING EMAS pada bintang:
melambangkan bahwa pokok tersebut (Tuhan Yang Maha Esa) merupakan zat yang diagungkan oleh setiap insan di Kabupaten Batang.

HITAM pada keris berarti keadilan:
Bahwa kepemimpinan yang menjadi idaman rakyat yaitu yang dapat membawa rakyat dari setiap penderitaan ke arah kebahagiaan.

PUTIH yang berbentuk tombak:
melambangkan ketulusan hati rakyat yang membina kehidupan daerah.

BIRU pada laut:
melambangkan keagungan yang dirangkapi dengan wibawa.

COKLAT pada batik (Sidomukti) sogan:
yang menyamai coklatnya tanah yang basah melambangkan hubungan batin yang mutlak kuat antara rakyat Batang dengan tanah tumpah darahnya. Motif Sidomukti melambangkan agar kembalinya Kabupaten Batang dapat mengangkat taraf hidup rakyat.

ABU-ABU pada ikan
melambangkan elastisitas dari pendirian masyarakat Batang.

HIJAU pada gunung dan tangkai kapas
melambangkan bahwa pada dasarnya daerah Batang itu adalah daerah yang makmur, yang memberi harapan akan masa depan yang cemerlang.

Selasa, 14 Februari 2012

... Logo Kabupaten Karanganyar ...

... Logo Kabupaten Karanganyar ...
 Ibukota Karanganyar
logo Vector Kabupaten Karanganyar (Download.cdr )
 
Arti Logo Kabupaten Karanganyar

 
Bentuk
Bentuk daripada lambang daerah Kabupaten Karanganyar merupakan sebuah perisai bersudut lima yang digayakan berwarna dasar coklat muda, bertepian  (plisir) warna putih, isi lukisan sebuah segi enam berwarna dasar merah putih bertepian warna putih.

Isi dan Warna

Pada perisai tersebut terlukiskan empat belas macam benda alam, bangunan, tumbuh-tumbuhan yang tata letaknya tersusun secara artistik, empat diluar, sepuluh di dalam segi enam, terdiri dari :
 
Diluar segi enam
a. Diatas segi enam, sebuah bintang segi lima warna kuning emas
b. Disebelah kiri segi enam, setangkai padi berisi tujuh belas butir warna kuning
c. Disebelah kanan segi enam, setangkai kapas, terdiri dari delapan kapas warna putih, empat bunga warna kuning, dan lima daun warna hijau
    
Dalam segi enam:
a. Sebatang pohon beringin, berakar gantung empat warna hijau tua
b. Sebuah bende (alat gamelan) warna biru muda di bawah pohon beringin
c. Gunung warna hitam merupakan alas bende
d. Persawahan warna hijau tua dan saluran air warna putih pada kaki gunung
e. Dua batang tebu warna putih berdiri di atas persawahan melingkari bende
f. Susunan delapan helai daun teh berbentuk sayap warna coklat muda di tengah-tengah persawahan
g. Sebilah keris warna kuning, bertingkai (ukiran) hitam, berdiri tegak di tengah tengah daun teh
h. Roda bergigi empat warna kuning di bawah daun teh
i. Lima mata rantai warna hitam pada roda
j. Dua pucuk bambu runcing warna putih membatasi persawahan di sebelah kanan dan kiri

Arti

Perisai bersudut lima, keris dan bambu runcing :
melambangkan penolakan bahaya berdasarkan Pancasila
 
Bintang : 
melambangkan keagungan Tuhan dan kesadaran  serta ketentuan beragama rakyat daerah Kabupaten Karanganyar yang menjiwai Pemerintah dalam melaksanakan tugasnya 
 
Segi enam : 
melambangkan daerah Kabupaten Karanganyar berbatasan enam daerah: Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kotamadya Surakarta, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sragen
   
 Padi dan kapas melambangkan : 
a. Cita-cita kemakmuran (materiil) rakyat daerah Kabupaten Karanganyar untuk sepanjang masa
b. Hari Proklamasi 17 Agustus 1945
    
Kata “KARANGANYAR” dalam pita: 
menunjukkan nama daerah Kabupaten Karanganyar
    
Pohon  beringin: 
melambangkan kewibawaan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar dan rasa kebangsaan Indonesia, akar gantung melambangkan tempat bekas kawedanan
    
Bende melambangkan:
a. Kehidupan kepribadian kebudayaan rakyat daerah Kabupaten Karanganyar
b. Fungsi Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai pemegang komando disegala bidang dalam daerah
 
Gunung melambangkan: 
keteguhan yang abadi rakyat daerah Kabupaten Karanganyar, dalam pengabdiannya kepada Negara, Nusa dan Bangsa
    
Persawahan dan saluran air: 
melambangkan kesuburan daerah Kabupaten Karanganyar
 
Tebu: 
melambangkan adanya perusahaan gula dalam daerah Kabupaten Karanganyar yang mempunyai standar internasional 
 
Daun teh melambangkan bahwa: 
Dalam daerah Kabupaten Karanganyar terdapat beberapa perusahaan perkebunan
 
Bentuk sayap:
a. Melambangkan adanya Pangkalan Udara dalam daerah Kabupaten Karanganyar
b. Mengambarkan motif batik tulis sebagai kehidupan industri rakyat daerah Kabupaten Karanganyar 
 
Roda: 
melambangkan bahwa sebagian rakyat daerah Kabupaten Karanganyar terdiri karyawan dan buruh 
 
Rantai:
melambangkan persatuan dan kesatuan rakyat daerah Kabupaten Karanganyar yang dijiwai oleh semangat gotong royong

Warna Dasar
 
Warna coklat muda:
melambangkan rasa tanggung jawab rakyat Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar
 
Warna merah putih melambangkan: 
a. Kesatuan Bangsa Indonesia
b. Keberanian dan kesucian rakyat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar dalam membela kebenaran dan keadilan 
 
Warna kuning emas:
berarti keagungan
    
Warna hijau:
melambangkan penghargaan kemakmuran rakyat dan kebijaksanaan Pemerintah Daerah Kabupaten karanganyar
 
Warna biru:
melambangkan pengharapan kesetiaan rakyat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar dalam melaksanakna tugasnya masing-masing dengan tekad yang bulat dan abadi
 
Warna Kuning :
melambangkan semangat membenci terhadap segala bentuk keangkara-murkaan dan penyelewengan

 
KEDUDUKAN LAMBANG

Lambang Daerah Kabupaten Karanganyar wajib dihormarti dan diperlakukan secara wajar oleh setiap warga daerah Kabupaten Karanganyar, karena mengandung nilai-nilai positif dan ideal yang mencerminkan kehidupan dan cita-cita luhur rakyat daerah Kabupaten Karanganyar.

Lambang Daerah Kabupaten Karanganyar merupakan tanda resmi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar.
 
 

... Logo Kabupaten Wonogiri ...

... Logo Kabupaten Wonogiri ...

Arti  Logo Kabupaten Wonogiri 

Lambang Daerah berbentuk perisai berwarna kuning emas bertepi hitam:
sebagai penonjolan sifat pengayoman dan kebesaran daerah.

Lambang Daerah berisi lukisan segilima sama sisi berwarna merah di sebelah kanan dan putih disebelah kiri dengan tepi hitam:
sebagai manifestasi daripada Pancasila, Sang Saka, Kesetiaan terhadap UUD 1945 dan falsafat hidup bangsa Indonesia yang abadi.

I. Di dalam segilima terlukis ditengah dari atas ke bawah, sebagai berikut:
 
Bintang bersudut 5 berwarna kuning emas:
sebagai lambang Ketuhanan Yang Maha Esa.

Rantai berwarna kuning emas, berbentuk lingkaran:
sebagai lambang kegotongroyongan yang didasari oleh perikemanusiaan.

Di dalam lingkaran rantai tersebut terlukis perwujudan kondisi daerah sebagai berikut:
Gunung Kapur / seribu: berwarna putih dengan 

latar belakang langit:berwarna hijau.Hutan berwarna hijau 

Tanah: berwarna coklat

Air berwarna biru dengan gelombang putih:
sebagai pernyataan bahwa bengawan solo, waduk serbaguna Wonogiri dan Pantai Selatan Penting artinya sepanjang sejarah wonogiri.

Gunungan wayang berwarna kuning emas:
sebagai pernyataan bahwa rakyat wonogiri menjunjung tinggi kebudayaan Nasional.

Keris lekuk 5 berwarna hitam dengan pamor kuning emas:
sebagai lambang semangat kepahlawanan yang dijiwai semangat pancasila.

Ketela Pohon yang berisi 8 buah berwarna coklat:
sebagai hasil pertanian yang menonjol dan sekaligus sifat agraris dari daerah.


II. Di dalam segilima terlukis sebagai lambang keadilan dan kemakmuran yang dicita-citakan oleh rakyat Wonogiri, sebagai berikut:
 
Setangkai Kapas:
terdiri atas 17 kuntum berwarna putih perak dengan selingan daun
berwarna hijau, sebelah kanan.

setangkai padi :
 terdiri atas 45 butir berwarna kuning emas.

III. Bidang Lingkaran berwarna Hijau yang dibatasi oleh lukisan kapas dan padi tersebut berarti kesuburan.

IV. Bilangan "Tujuh Belas" pada lukisan setangkai kapas, bilangan "Delapan" pada lukisan ketela Pohon dan bilangan "empat puluh lima" pada lukisan padi mengandung pernyataan, bahwa rakyat wonogiri berpegang teguh pada jiwa proklamasi 17 agustus 1945 tersebut.

V. Di bawah segilima terlukis selendang berwarna merah putih bertepi hitam dan tercantum tulisan sebagai berikut:

    Pada bagian atas berwarna merah tercantum tulisan berbunyi " Wonogiri" dengan huruf balok putih.
    Pada bagian bawah berwarna putih tercantum tulisan sebagai surya sangkala berbunyi "Sabda Sakti Nugrahaning Praja" dengan huruf balok hitam.


VI. Suryasangkala tersebut mempunyai arti, Sabda : 7, Sakti : 6, Nugrahaning : 9, dan praja : 1, sebagai peringatan di tetapkannya lambang daerah pada tahun 1967.



Senin, 06 Februari 2012

... Logo Kabupaten Kebumen ...

... Logo Kabupaten Kebumen ...
 Ibukota Kebumen
Arti Logo Kabupaten Kebumen

Lambang Daerah Kabupaten Kebumen diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen, yaitu:

Perda No. 30a/DPRD-GR/70 tanggal 14 Oktober 1970 tentang Bentuk Lambang Daerah Kabupaten Kebumen


Perda No. 30b/DPRD-GR/70 tanggal 14 Oktober 1970 tentang Penggunaan dan Pemakaian Lambang Daerah Kabupaten Kebumen

Bentuk, lukisan, ukuran, warna lukisan Lambang Daerah Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut :


Perisai (dengan ukuran perbandingan 4:3):

menggambarkan tekad, semangat dan kesiapsiagaan rakyat untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, dengan dasar Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Bintang segi lima berwarna emas: 
menggambarkan kepercayaan yang teguh dan luhur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pegunungan: 
melambangkan keteguhan hati, tidak goyah mengalami tantangan alam. Menggambarkan juga sebagian daerah Kabupaten Kebumen terdiri dari tanah pegunungan.

Gua:
mencerminkan sifat-sifat ketenangan dan kesederhanaan dari rakyat daerah Kabupaten Kebumen dalam usahanya untuk mencapai cita-citanya yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Gua juga merupakan tempat dimana dihasilkan sarang burung.

Laut:
menggambarkan jiwa perjuangan yang selalu bergelora sepanjang masa; namun penuh dengan kedamaian yang abadi. Menggambarkan juga bahwa sebagian daerah Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Samudra Indonesia
 

Burung Walet:
menggambarkan suatu sumber penghasilan daerah dan merupakan pencerminan dari ketekunan dan kegesitan yang penuh dinamika dari rakyat daerah Kabupaten Kebumen dalam usahanya untuk membangun daerahnya.

Kapas padi:
menggambarkan cita-cita rakyat daerah Kabupaten Kebumen yaitu terwujudnya suatu masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila, murah sandang, murah pangan dan cukup papan.

Mata rantai yang sambung menyambung:
menggambarkan jiwa dan semangat persatuan yang hidup di kalangan rakyat.

Bambu runcing:
merupakan pencerminan dari sifat kepahlawanan rakyat dalam perang kemerdekaan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan dasar Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Batu bata dan genting:
menggambarkan bahwa industri batu bata dan genting di Daerah Kabupaten Kebumen merupakan sumber penghi-dupan rakyat; secara simbolis menggambarkan bahwa kecuali sektor pertanian; sektor perin-dustrian juga merupakan sumber penghasilan Rakyat Daerah Kabupaten Kebumen. 

Tulisan Bhumitirta Praja Mukti:
a. Arti kata-katanya:
tanah dan air untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara
       

B. Maksud dan jiwanya:
bangsa Indonesia pada umumnya dan Warga Daerah Kabupaten Kebumen pada khususnya sangat bersyukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahi tanah yang subur dan air yang berlimpah-limpah. Anugerah yang tidak ternilai harganya itu merupakan nikmat dari Tuhan yang wajib kita manfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan rakyat: Daerah Kabupaten Kebumen dibagian Utara terdiri dari tanah pegunungan dengan aneka warna bahan-bahan tambang yang terpendam dan dengan hutan-hutannya yang menjadi sumber mengalirnya sungai-sungai menuju ke daerah persawahan dan tegalan yang subur di sebelah selatannya yang menjadi sumber penghidupan dari sebagian besar rakyatnya. Demikian pula karena anugerah Tuhan Yang Maha Esa maka sebagian besar tanahnya merupakan bahan yang sangat baik untuk membuat batu-bata dan genteng sehingga menempatkan Daerah Kabupaten Kebumen sebagai penghasil batu-bata dan genteng yang sejak lama sudah terkenal. Di sebelah selatan daerah Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Samudera Indonesia dengan pantainya yang penuh dengan pohon kelapa; dengan gua-guanya yang terkenal sebagai penghasil burung-burung yang berkwalitas tinggi serta lautnya yang mengandung potensi yang tak terhingga. Kesemuanya itu menimbulkan suatu kewajiban yang luhur pada kita sekalian wargadaerah Kabupaten Kebumen; untuk dengan cipta rasa; karsa dan karya kita masingmasing; selalu tekun dan penuh ketawakalan memanfaatkan modal anugerah Tuhan Yang Maha Esa tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat menuju kearah cita-cita Bangsa Indonesia yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.


 

... Logo Kabupaten Cilacap ...

... Logo Kabupaten Cilacap ...
 Ibukota Cilacap

Arti Logo Kabupaten Cilacap 

Bentuk dan Wujud Lambang Daerah
Bintang Segi Lima:

Melambangkan keluhuran cita-cita masyarakat Daerah yang berkepribadian Pancasila.

Tugu Pahlawan dengan lidah api diatas gelombang Laut Selatan:

Tugu Pahlawan melambangkan perjuangan heroik masyarakat Daerah dimasa Revolusi 1945.

Lidah api menunjukkan hitungan 5: 
berarti perjuangan yang berdasarkan Pancasila.

Gelombang Laut Selatan dengan lekuk gelombang berjumlah 4 dihubungkan dengan lidah api (5) berarti bahwa perjuangan yang berkobar-kobar sejak Revolusi 45 berdasarkan UUD 45 dan jiwa juang 45.

Kembang Wijayakusuma:

Merupakan lambang Wahyu Negara pada saat masih berbentuk kerajaan.
Wijayakusuma menjadi nama pengenal khas dan merupakan lambang hidup daerah.
Kembang ini hanya ada dan tumbuh di Cilacap saja (bunga gaib).


Padi dan Kapas:

Melambangkan keluhuran cita-cita masyarakat Daerah mewujudkan masyarakat adil dan makmur dalam mengemban Amanat Penderitaan Rakyat.

Padi dan Kapas:

bermakna kegiatan masyarakat di bidang pangan dan sandang.
Jumlah butir padi 17 dan kapas 8, dihubungkan dengan Kembang Wijayakusuma yang berkelopak 4 dan berdaun bunga 5, menunjukkan betapa keramatnya Proklamasi Tujuhbelas Delapan Empatlima.

Ikan Hiu:
melambangkan Cilacap berada di daerah pantai laut selatan, penghasil ikan, dan sebagian dari masyarakatnya adalah nelayan.


Warna Lambang Daerah dan maknanya
Warna Merah Hati  :
keberanian, keuletan, kewaspadaan serta melambangkan perjuangan yang gagah berani

Warna Kuning Emas  :
keluhuran didalam mengemban tugas

Warna Putih  :
kesucian jiwa

Warna Hitam  :
ketenangan dan ketabahan

Warna Hijau   :
kesuburan dan kemakmuran

Warna Biru Laut / Biru Tua  :
Cilacap terletak di pantai selatan, Samudera Indonesia
Seluruh warna menggambarkan kepribadian masyarakat Daerah.


Motto
JALA BHUMI WIJAYAKUSUMA CAKTI
JALA :
Air, Lautan
BHUMI :
Tanah, Daratan

WIJAYAKUSUMA :
Bunga Kejayaan

CAKTI  : 
Ilmu Tertinggi

Artinya adalah :
"Kemampuan membudidayakan bumi, laut, air untuk kemakmuran"


 

... Logo Kabupaten Sukoharjo ...

... Logo Kabupaten Sukoharjo ..
  Ibukota Sukoharjo
logo Vector Kabupaten Sukoharjo (Download.cdr )

Arti Logo Kabupaten Sukoharjao

Sabtu, 04 Februari 2012

... Logo Kabupaten Kendal ...

... Logo Kabupaten Kendal ...
 Ibukota Kendal
logo Vector Kabupaten Kendal (Download.cdr )
 
 
Arti Logo Kabupaten Kendal

Bentuk Dasar
 
Berbentuk perisai. 
Warna kuning sebagai back ground dimaknai masyarakat Kendal mempunyai kerukunan,   kemuliaan akhlaq dengan bertuliskan “NGESTI WIDDHI” menandakan bahwa niat usaha dilandasi karena mencari Ridlo-Nya.
 
Warna merah di dalam roda bergerigi dikandung maksud masyarakat Kendal mempunyai makna keberanian dan ketegasan dalam menghadapi tantangan yang menghadang. 
 
Warna putih di tengah lingkaran merah adalah cahaya kemuliaan, dan keagungan.
 
Warna biru pada bagian bawah perisai dimaknai sebagai jiwa masyarakat Kendal suka damai, optimis mencapai harapan, warna biru juga melambangkan bahwa Kendal adalah termasuk daerah maritim yang kaya dengan hasil laut dan memiliki pelabuhan yang strategis.

Bintang
Melambangkan masyarakat Kendal memiliki jiwa religius dan taat menjalankan agamanya
 Bintang bersudut lima juga melambangkan Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pita Merah Putih
Menggambarkan bahwa Kabupaten Kendal adalah bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik  Indonesia.

Selendang Hijau
Menggambarkan Kendal sebagai kota seni budaya, juga dimaknai Kendal memiliki wilayah dataran tinggi dan dataran rendah dengan beraneka hasil alamnya baik tanaman pangan maupun perkebunan.

Keris
Keris memiliki maksud sifat-sifat perjuangan Tumenggung Bahurekso yang lihai, ulet, pemberani, dan pantang menyerah. Keris dengan memiliki bengkok (jawa : luk) berjumlah 9 (sembilan) merupakan perwujudan angka sembilan sebagai  angka tertinggi dalam hitungan yang didalamnya memiliki arti kesempurnaan, utama, tertinggi, cita-cita luhur yang menjadi tujuan hidup seluruh masyarakat Kendal.

Padi Kapas
Bermakna masyarakat Kendal yang makmur sejahtera berkecukupan sandang dan pangan. Makna padi, kapas, dan angka 1605 : Padi berjumlah 28 butir, merupakan simbol dari         tanggal28. Kapas berjumlah 7 buah, memiliki maksud simbol dari bulan ke 7 (juli) dalam kalender Masehi. 
 
Angka bertuliskan 1605, merupakan tahun 1605 masehi. Bila dirangkaikan antara gambar padi, kapas, dan angka 1605, maka akan memiliki arti bahwa hari jadi Kendal yaitu pada tanggal 28 Juli 1605.
 
Warna putih diantara padi dan kapas juga menggambarkan pohon Kendal yang bermakna cahaya kemuliaan dan keagungan.

Bentuk Roda Bergerigi 
Menggambarkan roda pembangunan di segala bidang berjalan terus. Bermakna Kendal mempunyai jalur transportasi darat dan laut serta sebagai penghubung lintas Pantura.Mengandung arti silaturahmi yang terjalin erat antara masyarakat Kendal.
 
Perahu Bermotif Batik
melambangkan Kabupaten Kendal sebagai kota pelabuhan yang mempunyai peran penting di Jawa Tengah dalam dunia transportasi dan perdagangan. melambangkan mata pencaharian sebagian warga masyarakat Kabupaten Kendal sebagai nelayan. Perahu bermotif batik bermakna Kendal punya seni batik yang khas dengan nilai budaya yang tinggi.

... Logo Kabupaten Kudus ...

... Logo Kabupaten Kudus ...

Arti Logo Kabupaten Kudus
 Logo  Kabupaten Kudus dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian atas, tengah dan bawah, meliputi :

1. BAGIAN ATAS    
    Tulisan KUDUS, berarti nama wilayah/daerah, yaitu Kabupaten Kudus
    Ukir-ukiran, melambangkan nilai-nilai cipta dan budaya yang tinggi dari rakyat Kudus

2. BAGIAN TENGAH    
    Menara Kudus : melambangkan kebesaran agama Islam
    Bintang Sudut Lima : berarti keteguhan beragama/Iman
    Keris bengkok/eluk sembilan : lambang ksatria
    Pohon Beringin : lambang kepemimpinan dan pengayoman.
    Empat tingkat lantai alas / altar dan lima mata rantai : berarti tahun proklamasi  

    kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indoneia 1945
    Rantai : berarti persatuan
    Dua buah gunung : berarti adanya sumber kekayaan alam.
    Warna biru tua : berarti ketenangan dan keuletan.
    Tanah datar : melambangkan cita-cita keadilan sosial yang merata
    Warna Hijau : berarti kesuburan.
    Langit : melambangkan cita-cita yang tinggi dan luhur.
    Warna biru muda : berarti tenang dan bersemangat
    Setangkai padi : melambangkan kemakmuran pangan
    Jumlah padi tujuh belas butir: berarti tanggal Proklamasi Kemerdekaan

    Negara Kesatuan Republik Indonesia 17-8-1945
    Buah kapas : melambangkan kemakmuran sandang
    Jumlah kapas delapan : berarti bulan Proklamasi Kemerdekaan

    Negara Kesatuan Republik Indonesia 17-8-1945
    Warna hitam : berarti abadi
    Bendera merah putih : melambangkan ketaatan kepada Negara

    Kesatuan Republik Indonesia.

3. BAGIAN BAWAH
    Rokok kretek klobot : berarti Kudus merupakan daerah

    Industri Rokok (penemu rokok   kretek)
    Jumlah rokok lima : merupakan bulan lahirnya lambang daerah ini (bulan Mei)
    Dua batang tebu : melambangkan bahwa Kudus ada tebu rakyat yang menghasilkan

    gula tebu (gula Jawa), dan tebu pemerintah yang menghasilkan gula pasir
    Ruas enam dan daun sembilan : menunjukkan tahun lahirnya lambang

    daerah ini yaitu 1969
    Dua puluh lilin : menunjukkan tanggal lahirnya lambang daerah ini,

    yaitu 20 Mei 1969
    Jumlah sembilan jari-jari kemudi : berarti bahwa Kabupaten Daerah Tingkat II

    Kudus dibagi menjadi sembilan wilayah kecamatan.
    Benang Lawe : menunjukkan bahwa Kudus juga daerah industri

    benang tenun (tekstil) 
    baik usaha pemerintah maupun swasta, termasuk juga home industri.

Selain tiga bagian tersebut, masih ada arti dan makna lain dalam lambang daerah Kabupaten Kudus yaitu:

Bentuk perisai 

mengandung maksud pertahanan dan perlindungan

Semboyan NAGRI CARTA BHAKTI 
berarti wilayah/ daerah Kudus, pemerintah dan rakyat di daerah yang selalu sibuk bekerja sesuai fungsi masing-masing, sepi ing pamrih, rame ing gawe untuk menuju cita-cita tata tentrem kerta raharja (masyarakat adil dan makmur lahir batin) dengan bakti, cinta dan taat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia

Semua pelisir (tepi dan dalam) berwarna kuning mas
melambangkan kebulatan tekad pemerintah dan rakyat Kudus menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila

Dua buah gunung adalah Gunung Muria (Kudus sebelah Utara) 
yang menjadi latar belakang daerah Kudus, ternyata mengandung macam-macam mineral dan hasil pertanian: posphat, mangaan, kopi, panili, kapuk randu, dan lainnya. Di tempat ini terdapat juga Makam Kanjeng Sunan Muria (Raden Mas Said), salah seorang Wali Sembilan, penyebar agama Islam yang terkenal, tempat istirahat (Pesanggrahan) Colo, air terjun Monthel dan pertamanan